SULTRAKINI.COM: BUTON UTARA – Survei tim Badan Kepegawaian Negara (BKN) regional Makassar menilai Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara bisa menyelenggarakan tes CPNS secara mandiri.
“Tinggal kita penambahan unit komputer karena jumlah yang tes ini 3.500, jadi seharusnya 150 unit komputer yang kita siapkan, di sini kita siapkan hanya 120, dengan waktu pelaksanaan maunya mereka selama lima hari,” terang Kepala Dinas Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Butur, La Nita, Jumat (13/12/2019).
Di balik kesiapan itu, BKN menyarankan untuk dilakukan penambahan komputer sebanyak 30 unit, sehingga pelaksanaan ujian bisa terselenggara lima kali dalam satu hari
“Jadi sekitar 750 orang dalam satu hari yang diselesaikan, sehingga bisa lima hari saja pelaksanaan ujian,” ujarnya.
Disinggung terkait kesiapan jaringan, La Nita mengaku pelaksanaan tes CPNS didukung oleh Diskominfo untuk memaksimalkan ketersediaan jaringan berbasis CAT tersebut.
“Fokus semua (jaringan) untuk melayani kebutuhan ujian CPNS,” jelasnya.
Sementara pasokan listrik, Pemda Butur menyediakan satu unit genset sebagai cadangan, selain telah berkoordinasi dengan pihak PLN.
“Begitu dia mati (padam lampu) kita hidupkan genset, jadi waktu yang tersisa itu tidak dirugikan peserta karena diatur,” tambahnya.
Nantinya simulasi pelaksanaan ujian diagendakan Januari 2020 untuk melihat kesiapan sarana tes CPNS berfungsi dengan baik.
Pihak BKN juga akan melakukan verifikasi terhadap kesiapan tersebut. “Boleh jadi kita mendapat yang pertama untuk melaksanakan ujian, kita didahulukan berdasarkan hasil amatan dari BKN,” ucapnya.
“Langkah Pemda Butur benar-benar tidak bermain-main dalam proses verifikasi, serius dibuktikan dengan apa yang menjadi persyaratan di dalam penyelenggaraan CAT CPNS, hari ini boleh dikatakan rampung,” lanjutnya.
Sebelumnya, tes CPNS 2018 Kabupaten Butur dilaksanakan di Kota Kendari.
Kabupaten Butur merupakan wilayah kedua di Provinsi Sultra dikunjungi tim survei BKN.
Tterkait kuota CPNS di Butur, pihaknya mendapatkan 183 formasi.
Laporan: Ardian Saban
Editor: Sarini Ido