Fakta Dibalik Tudingan Aktivitas PT Mining Maju dan Isu Intimidasi Warga

  • Bagikan
Lokasi pertambangan PT Mining Maju di Desa Pitulua, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, tampak sepi seperti tidak ada aktifitas, (Foto: Ist)
Lokasi pertambangan PT Mining Maju di Desa Pitulua, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, tampak sepi seperti tidak ada aktifitas, (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KOLAKA UTARA – Isu terkait adanya dugaan aktivitas penambangan ilegal PT Mining Maju di Desa Pitulua, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra), yang sempat menjadi polemik akhir-akhir ini tidak benar adanya.

Sebab, hal itu dibuktikan dengan penelusuran langsung dan fakta lapangan di PT Mining Maju di Desa Pitulua.

Dilokasi, tidak ditemukan adanya aktivitas penambangan maupun alat berat yang beroperasi melakukan aktivitas pertambangan seperti yang ditudingkan dilakukan oleh PT Mining Maju.

Berdasarkan pantauan langsung di lokasi pertambangan oleh salah satu awak media di Sultra, hanya nampak sebuah basecamp yang tidak berpenghuni dan diperkirakan sudah sejak lama.

Selain itu, terdapat sebuah jalan pengerasan (jalan hauling) yang pernah dilakukan perbaikan oleh perusahaan dan kini jadi akses warga untuk berkebun dan mencari kayu bakar.

Tidak hanya itu, tim dari Subdit Tidpiter Direktorat Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sultra bahkan juga telah melakukan pengecekan secara langsung di lokasi tersebut.

Saat melakukan pengecekan, benar saja tim tersebut juga tidak menemukan adanya aktivtas seperti yang ditudingkan dan beredar di berbagai pemberitaan maupun media sosial (Medsos).

Isu Warga Diintimidasi dan Dilarang Beraktivitas oleh Oknum Polisi

Saat salah satu jurnalis Sultra mendatangi sebuah pemukiman warga yang berada di sekitar kawasan PT Mining Maju tepat berada di pesisir laut.

Dipemukiman itu terdapat delapan Kepala Keluarga (KK) yang tinggal. Sebagian besar mata pencaharian warga setempat sebagai nelayan dan bertani disekitar kawasan lahan pertambangan.

Salah satu warga bernama Hasna (65), menuturkan kesehariannya sejak tinggal di sekitar lahan pertambangan eks PT Mining Maju.

Hasna mengaku telah tinggal di sekitar lokasi itu sudah puluhan tahun bahkan menjadi orang pertama yang mendirikan rumah sebelum ada warga lainnya yang bermukim berdampingan dengannya saat ini.

Wanita yang usianya telah usur itu mengaku tidak pernah mendapat intimidasi maupun larangan dan warga lainnya sejak tinggal di lokasi tersebut.

“Tidak benar itu, kita tidak pernah dilarang sama siapa disini. Setiap hari kita pergi ambil kayu bakar untuk suling nilam di dekat tambang itu, tidak ada yang larang. Ada banyak tanamanku diatas kita masih olah sampai sekarang tidak ada masalah,” tutur Hasna sat ditemui awak media di kediamannya, pada Rabu (4/8/2021).

Dia membeberkan terkait keberadaan anggota kepolisian yang berada di portal atau pintu masuk ke lokasi PT Mining Maju.

“Yang saya tahu itu memang mereka berjaga terus disitu sejak tidak ada aktvitas didalam, karena banyak orang mau masuk menambang di dalam itu jadi polisi berjaga. Kita kenal juga polisi yang jaga di portal, sering datang kesini bakar-bakar ikan,” ungkap Hasna.

Keberadaan Polisi di Portal PT Mining Maju

Keberadaan anggota Polisi yang melakukan penjagaan di portal atau pintu masuk kawasan eks PT Mining Maju juga dijawab oleh Komandan Kompi (Danki) I Yon C Pelopor Brimob Polda Sultra, Iptu Zainal Abidin.

Zainal menjelaskan, keberadaan personelnya di pintu masuk kawasan PT Mining Maju hanya bertugas untuk melakukan penjagaan dan pengamananan terhadap lahan status Quo.

“Tugas anggota kami di portal itu hanya semata-mata menjaga status Quo untuk menjaga adanya penambang ilegal yang masuk. Kita tidak pernah mengganggu aktivitas lain seperti warga yang mau berkebun ataupun mencari ikan di sekitar pesisir laut di Desa tersebut,” ucapnya.

Dia juga membantah terkait adanya tudingan bahwa pihaknya membackup atau mengawal aktivitas penambang ilegal dari beberapa isu yang beredar di Medsos.

Padahal, keberadaan aparat di portal PT Mining Maju hanya melakukan pengamanan untuk mencegah masuknya sejumlah oknum yang akan berupaya menambang ilegal di kawasaan itu.

“Kita sudah beberapa kali mengalami dan berhadapan dengan sejumlah oknum yang mau masuk untuk menambang di dalam PT Mining Maju. Kita hanya sebatas itu, melakukan pengamanan tidak lebih, ada anggota kami disitu bukan berarti kita mengawal ilegal mining, itu tidak benar. Tetapi mencegah agar tidak ada yang bisa masuk menambang ilegal,” tegas Zainal.

Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan