SULTRAKINI.COM : KOLAKA – Proyek pengadaan bantuan ternak Sapi Indukan Brahman Cross yang ditangani Dinas Pertanian, Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Kolaka melalui APBN Tahun 2016 rawan diselewengkan.
Betapa tidak, lima kelompok tani ternak penerima bantuan Sapi dari Kecamatan Watubangga yang dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi. Bahkan anggota kelompok penerima telah mengikuti kegiatan sosialisasi Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL) yang digelar dinas terkait, namun tiba – tiba dinyatakan tidak layak sebagai penerima bantuan.
“Semua persyaratan administrasi telah kami penuhi, mulai pengajuan proposal bantuan yang telah didisposisi pak Bupati Kolaka, kemudian mengikuti sosialisasi CPCL. Bahkan kami diperintahkan membuat kandang Sapi juga kami telah penuhi. Tapi tiba-tiba disampaikan kelompok kami tidak memenuhi syarat. Sedangkan kami sudah keluarkan biaya pembuatan kandang. Keputusan sepihak ini tentu kami kecewa,” keluh seorang anggota kelompok tani ternak, Ashadi, Rabu (7/9/2016)
Menurut Ashadi, lima kelompok tani ternak yang akhirnya gagal memperoleh bantuan tersebut, yakni Kelompok Boswa di Desa Peoho, Karya Murni Kelurahan Tandebura, Kelompok Polenga Jaya, Desa Polenga, dan dua kelompok di Desa Mata Osu yaitu Sipatokkong 2 dan Sipatokkong 3.
“Saat sosialisasi CPCL dijanjikan setiap kelompok mendapat bantuan sapi sebanyak 25 ekor. Tapi belakangan lima kelompok di Kecamatan Watubangga dicoret dari daftar penerima. Kalau memang kelompok kami tidak layak kenapa sejak proses penilaian awal tidak dicoret,” terang Ashadi.
Karena merasa tidak mendapat penjelasan dari pihak Dinas Pertanian terkait penyebab gagalnya lima kelompok mengakses bantuan sapi tersebut, Ashadi termasuk anggota empat kelompok lainnya bersepakat untuk mengadukan kepada Bupati Kolaka, Ahmad Safei.
“Kami akan menyampaikan permasalahan ini kepada pak bupati, supaya bantuan Sapi di Kolaka tidak disalahgunakan,” ujar Ashadi.
Terkait proyek itu, Kepala Bidang Peternakan, Ansar ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa pihaknya terpaksa mengurangi jumlah kelompok penerima bantuan Sapi akibat pengurangan jumlah kuota Sapi dari Kementerian Pertanian untuk Kolaka.
“Awalnya ada sekitar 20 kelompok yang mengusulkan penerima bantuan Sapi, tapi karena terjadi pengurangan dari pusat terpaksa jumlah kelompok ikut berkurang,” terang Ansar ketika dikonfirmasi melalui via ponselnya.
Dijelaskannya, saat pengusulan bantuan Sapi, awalnya Kolaka mendapat jatah sebanyak 525 ekor. Tapi setelah dilakukan kebijakan pengurangan anggaran dari Kementerian Pertanian Tahun 2016, akhirnya Kolaka hanya memperoleh kuota sekitar 300 ekor.
“Karena adanya pengurangan, secara otomatis setiap kelompok hanya mendapat 20 an ekor saja dari perencanaan sebelumnya 25 ekor. Begitu pula jumlah kelompoknya dari 30 menjadi 9 kelompok,” terangnya lagi.
Terkait prosesnya, lanjut Ansar, pihak kementerian telah turun ke Kolaka melakukan verifikasi kelompok. Dan, kini pengadaan bibit Sapi sedang ditender.
“Infonya sekarang dalam tahap tender. Ya mudah-mudahan paling lambat bulan depan Sapinya sudah bisa didistribusi ke Kolaka. Sedangkan kelompok yang belum berhasilmmendapat bantuan tahun 2016, akan diprioritaskan tahun berikutnya sepanjang programnya ada dari Kemenyetian Pertanian,” tandas Ansar.