Pengembangan Baubau Menuju Poros Maritim Dunia: Optimalisasi Potensi dan Strategi Pembangunan

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: Pemerintah Kota Baubau mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Optimalisasi Potensi Kota Baubau Menuju Kota Poros Maritim Dunia”. Acara ini diresmikan oleh Penjabat Walikota Baubau, Dr. Muh Rasman Manafi, SP., M.Si., pada Kamis (29 Mei 2024) dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan yang berkepentingan dalam pengembangan Kota Baubau.

Baubau merupakan kota bersejarah yang sejak zaman kerajaan telah berperan sebagai jalur maritim penting dan kini tetap menjadi penghubung antara kawasan Barat dan Timur Indonesia. Secara geografis, Baubau terletak di posisi strategis Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2 dan 3, menjadikan pelabuhan di kota ini sebagai titik simpul pelayaran nasional. Hal ini membuat Baubau berperan signifikan dalam distribusi barang dan jasa serta mobilitas orang antar kawasan.

Dalam Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Baubau 2025-2045, ditetapkan visi pembangunan sebagai “Kota Baubau sebagai Hub Maritim di Wilayah Sulawesi yang Maju, Berdaya Saing, Berbudaya, dan Berkelanjutan”. Visi ini diharapkan sejalan dengan visi pembangunan jangka panjang nasional dan provinsi Sulawesi Tenggara.

Pemerintah nasional telah menetapkan laut dan kemaritiman sebagai prioritas untuk membangun kedaulatan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dengan empat pilar pembangunan yang dapat diadopsi Kota Baubau, yaitu:

  1. Membangun budaya maritim Indonesia.
  2. Menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus pada kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan.
  3. Pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut dalam, logistik, industri perkapalan, dan pariwisata maritim.
  4. Mengembangkan diplomasi maritim dengan menghilangkan sumber konflik di laut.

Baubau harus mampu memainkan perannya sebagai poros maritim dengan mengoptimalkan potensi wilayah melalui pengembangan konektivitas laut dan kawasan regional serta penguatan aspek-aspek yang menjadi inti ekonomi. Tujuh spektrum ekonomi strategis yang dikembangkan dalam pembangunan ekonomi maritim di Baubau meliputi:

  1. Perikanan
  2. Pariwisata bahari
  3. Pertambangan dan energi kelautan
  4. Industri kelautan/maritim
  5. Transportasi laut
  6. Bangunan kelautan
  7. Jasa kelautan

Kegiatan FGD ini diharapkan mampu mengidentifikasi isu-isu strategis dan aspek-aspek utama dalam upaya pengembangan Kota Baubau sebagai poros maritim, memetakan tantangan utama di setiap sektor terkait kemaritiman, menyusun rancangan pembangunan di setiap sektor untuk mendukung poros maritim, serta menyusun kerangka kerja pengembangan kota Baubau sebagai hub maritim di wilayah Sulawesi.

Laporan: Frirac

  • Bagikan