Penuhi Target Inklusi Keuangan 90 Persen, OJK Libatkan Seluruh IJK Gelar BIK 2022

  • Bagikan
Pembukaan BIK 2022 di Kendari. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM) 

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Guna meningkatkan inklusi dan literasi keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Bank Indonesia, serta Pemerintah Kota Kendari dan Industri Jasa Keuangan (IJK) se-Sultra gelar Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022 di Kendari, mulai 22 – 23 Oktober 2022.

Hal itu sejalan dengan Perpres Nomor 114 tahun 2020, bahwa target inklusi keuangan kepada masyarakat Indonesia telah ditetapkan sebesar 90 persen di tahun 2024.

Mengangkat tema “Inklusi Keuangan Meningkat, Perekonomian Semakin Kuat”, BIK kali ini sebagai upaya pemulihan ekonomi masyarakat ditengah pandemi Covid-19 yang berlangsung selama kurang lebih dua tahun dan telah mempengaruhi perekonomian secara global.

Oleh karena itu diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan indeks inklusi keuangan masyarakat Indonesia guna meningkatkan tingkat inklusi keuangan masyarakat, maupun pemerataan tingkat inklusi keuangan di seluruh daerah di Indonesia.

Kepala OJK Sultra, Arjaya Dwi Raya, mengatakan berdasarkan hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan (SNLIK) yang dilaksanakan OJK tahun 2019 terhadap 12.773 responden di 34 provinsi di Indonesia, tercatat sebesar 76,19 persen dari total responden telah menggunakan produk dan/atau layanan jasa keuangan formal di berbagai industri keuangan.

“Dari hasil survei ini, artinya bahwa dari setiap 100 penduduk di Indonesia hanya 76 orang yang telah menggunakan produk dan layanan jasa keuangan,” ujar Arjaya, Sabtu (22 Oktober 2022).

“Namun jika dilihat lebih jauh, penyebaran daripada tingkat inklusi keuangan tersebut menunjukan bahwa tidak semua masyarakat Indonesia memiliki peluang dan kesempatan akses yang sama ke industri jasa keuangan,” sambungnya.

Tingkat inklusi masyarakat terhadap produk investasi di Lembaga Jasa Keuangan Pasar Modal di Provinsi Sultra mengalami peningkatan yang tercermin dari jumlah rekening investasi tumbuh 68,10 persen yoy dengan total rekening investasi posisi Agustus 2022 sebanyak 55.842 rekening.

Sementara itu, perkembangan industri perbankan di Sultra akhir September 2022 secara umum menunjukan peningkatan ditengah kondisi pandemi yang terus melandai. Berbagai indikator mencatat pertumbuhan yang positif, termasuk fungsi intermediasi yang berjalan tetap baik dan tetap terjaganya stabilitas risiko. 

Tercatat, aset Bank Umum per September 2022 sebesar Rp42,02 triliun atau tumbuh sebesar 7,52 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dalam rangka mendongkrak perekonomian kredit perbankan telah dikucurkan sebesar Rp34,20 triliun meningkat dari posisi tahun sebelumnya sebesar 8,76 persen, dan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp29,30 triliun meningkat sebesar 10,65 persen dari tahun sebelumnya.

Disusul, aset Industri Keuangan Non Bank yaitu Dana Pensiun sebesar Rp162,03 miliar tumbuh sebesar 0,56 persen (ytd), modal ventura Rp20,96 miliar menurun sebesar 7,63 persen (yoy), dan piutang perusahaan pembiayaan sebesar Rp4,78 triliun meningkat 28,10 persen (yoy).

Sedangkan premi Asuransi Umum mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp132,16 miliar tumbuh sebesar 25,55 persen (qtq), dan premi asuransi jiwa tumbuh Rp130,95 milyar 23,85 persen (qtq). 

“Disisi, restrukturisasi kredit, pembiayaan di perbankan dan perusahaan pembiayaan di Sultra sampai dengan September 2022 mencapai Rp 4,52 triliun dari 73.438 debitur. Perbankan sebesar Rp2,02 triliun dari 21.907 debitur, Perusahaan Pembiayaan sebesar Rp2.50 Triliun dari 51.531 debitur,” jelas Arjaya.

Dia pun berharap, kegiatan BIK ini dapat meningkatkan pemahaman dan penggunaan masyarakat terhadap produk dan/atau layanan jasa keuangan sehingga dapat mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 serta guna mendukung pelaksanaan program PEN.

Adapun yang turut hadir dalam kegiatan ini yakni, Anggota DPR RI Komisi XI, Bahtra Banong; PJ Walikota Kendari Asnawa Tosepu; Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sultra, Donny Septawidjaya; Ketua Panitia Bulan Inklusi Keuangan, Abdul Latief dan Para Pemimpin Pelaku Usaha Jasa Keuangan Se-Sultra. (B)


Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan