SULTRAKINI.COM: KENDARI – Anggota DPR RI, Fachry Pahlevi Konggoasa melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kota, Senin (27/11/2023). Kedatangannya dalam rangka menyalurkan bantuan sosial (Bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Penyaluran Bansos tersebut turut dihadiri dan disaksikan langsung oleh perwakilan Kemensos yakni Kepala Sentra Meohai Kendari, Fepi Rubiangi, Plt Kepala Dinas Sosial, Sapri, Camat serta Lurah setempat.
Total Bansos yang diserahkan kali ini mencapai Rp47.845.556.475 miliar rupiah. Bantuan tersebut meliputi enam item, yaitu bantuan Asistensi Rehab Sosial (Atensi) untuk 54 penerima manfaat (PM) dengan total anggaran senilai Rp56 juta, bantuan atensi alat bantu disabilitas untuk 18 PM dengan total anggaran Rp56,8 juta rupiah.
Selain itu, ada bantuan atensi yatim piatu (Yapi) untuk 45 PM dengan total anggaran Rp27 juta, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap III dengan total anggaran senilai Rp4.027 juta, bantuan Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena) Berdikari untuk 4 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan total anggaran senilai Rp9,6 juta, serta bantuan Sembako dengan total anggaran senilai Rp43,668 miliar rupiah.
“Alhamdulillah, tadi baru saja selesai menyerahkan Bansos di Kendari, bersama-sama ibu Kepala Sentra Meohai, Pemkot Kendari, Camat, Lurah dan pendamping PKH. Alhamdulillah respon masyarakat Kendari luar biasa,” ujar Fachry, Senin (27/11/2023).
Legislator PAN itu menjelaskan, mengapa dirinya yang menyalurkan bantuan dari Kemensos tersebut, karena tugasnya di Komisi VIII DPR RI sebagai mitra Kemensos RI sehingga ia mewakili pemenangan pusat. Hal itu juga sebagai fungsi pengawasan oleh DPR RI, guna memastikan bantuan itu terdistribusi dengan baik.
Fachry kemudian mengaku kaget setelah mendengar informasi jika penyaluran bantuan yang dilakukan dirinya di Konawe sehari sebelumnya disoal. Terlebih hal yang dipersoalkan hanyalah diksi terkait penyaluran Bansos dan aspirasinya. Bagi Fachry, itu tidak perlu dipersoalkan.
“Yang kita salurkan di Konawe itu selain Bansos, juga ada aspirasi saya, seperti RST untuk 20 KPM, yang totalnya nanti ada 50 KPM. Kemudian nanti ada bantuan Pena untuk 100 KPM. Itu belum termasuk bantuan lainnya dalam waktu dekat yang nilainya di atas Rp20 M dan itu murni dari aspirasi saya untuk warga Konawe,” terangnya.
Fachry juga menjelaskan, penyaluran Bansos bukan saja ada di Konawe atau Kendari, melainkan ada di 17 kabupaten/kota di Sultra. Ia mengungkapkan, Sekjen Kemensos sudah mengirim surat ke seluruh kabupaten/kota untuk mengadakan kegiatan Kunker dan penyerahan Bansos.
“Jadi kalau pak Kadis Sosial di Konawe bilang tidak dapat surat, saya kurang tahu karena itu dikerjakan pihak sentra (Sentra Meohai, red). Tapi hari ini di Kendari pak Kadis Sosialnya hadir kok dan beliau memberikan apresiasi yang luar biasa atas kegiatan ini,” ungkap Fachry.
Fachry berharap, apa yang ia lakukan saat ini jangan dipandang secara politis. Keberadaannya di Komisi VIII DPR RI merupakan peluang yang langka. Sebab, dalam dua periode terakhir di DPR RI, belum pernah ada perwakilan Sultra di Komisi VIII.
“Mumpung saya ada di sini (Komisi VIII DPR RI), kita maksimalkan bantuan-bantuan ini untuk masyarakat Sultra,” imbuhnya.
Editor: Hasrul Tamrin