Emak-emak di Busel Ikut Sukseskan TMMD ke-106

  • Bagikan
Kelompok memasak dari emak-emak di Busel sedang menyiapkan hidangan bagi para tentara program TMMD ke-106. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)
Kelompok memasak dari emak-emak di Busel sedang menyiapkan hidangan bagi para tentara program TMMD ke-106. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON SELATAN – Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-106 Kodim 1413/Buton di Kelurahan Masiri dan Kelurahan Majapahit, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara melibatkan 150 personel gabungan TNI, Polri, organisasi daerah, dan masyarakat. Tak mau ketinggalan, “emak-emak” di lokasi kegiatan ikut melibatkan diri mensukseskan program tersebut. Misalnya, bergotong royong menyediakan konsumsi bagi para pekerja.

Tidak hanya para pria terlibat dalam pengerjaan program fisik di lokasi sasaran TMMD ke-106. Para emak-emak di lokasi tersebut, eksis menyumbangkan tenaga dan waktunya dengan menyediakan konsumsi bagi para pekerja. Bahkan, mereka ikut mengumbangkan bahan makanan untuk diolah sebagai persediaan makanan di pagi hari hingga malam hari. Begitu juga menyediakan kue-kue bagi para pekerja.

Kelompok memasak emak-emak di Busel terbagi atas empat kelompok yang bekerja bergantian menyiapkan makanan bagi pekerja pembangunan masjid.

Masjid yang dibangun merupakan salah satu sasaran program fisik TMMD ke-106 di lingkungan masyarakat. Pekerja dalam pembangunan tersebut adalah tentara dibantu warga setempat.

Kelompok memasak dari emak-emak di Busel sedang menyiapkan hidangan bagi para tentara program TMMD ke-106. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)
Kelompok memasak dari emak-emak di Busel sedang menyiapkan hidangan bagi para tentara program TMMD ke-106. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

Misalnya, Mama Yana salah satu ibu rumah tangga di lingkungan Kolowu Morikana, Kelurahan Masiri, Kecamatam Batauga. Dia bersama emak-emak lainnya tergabung dalam kelompok memasak yang mendapatkan jadwal dua kali seminggu untuk menyiapkan makanan bagi para pekerja pembangunan Masjid Masiri yang tak lain suami mereka serta para tentara.

“Jadi dari pagi kami siapkan makanan untuk tentara, mereka makan pagi di sini, makan siang kami siapkan lebih banyak lagi karena biasanya siang ada warga yang membantu kerja, kemudian makan malam biasanya mereka makan sore hari sebelum pulang,” jelas Yana kepada Sultrakini.com, Rabu (23/10/2019).

Dijelaskannya, pada sore hari setiap kelompok menyiapkan makanan ringan, misalnya gorengan. Kelompok memasak juga tetap setia menyiapkan makanan jika para pekerja bekerja lembur.

“Setiap sore disiapkan makanan ringan, setiap hari beda-beda tergantung kelompoknya mau masak apa. Kami biasanya pulang sore hari, tapi kalau mereka lembur kami pulang setelah makan malam,” ucapnya. (Adv)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan