SULTRAKINI.COM: KENDARI – Ada dugaan kasus korupsi di BPJAMSOSTEK pusat terus bergulir, hingga penyidikan yang dilakukan Kejaksaan Agung (Kejagung) RI terhadap BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) membetot perhatian publik.
Menyikapi hal itu, BPJAMSOSTEK yang ada di daerah termasuk BPJAMSOSTEK Cabang Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak terpengaruh dan tetap memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh peserta aktif.
Kepala BPJAMSOSTEK Sulawesi Tenggara, Muhyiddin Dj, mengatakan bahwa pemeriksaan oleh Kejaksaan Agung RI tidak akan mengurangi kinerja BPJAMSOSTEK baik secara nasional maupun di daerah.
Dimana BPJAMSOSTEK tetap mengedepankan pelayanan terbaik dan perlindungan menyeluruh bagi seluruh pekerja Indonesia khususnya yang ada di Sulawesi Tenggara.
“Selain itu kami berharap agar penyidikan tersebut dapat cepat selesai agar masyarakat mendapatkan ketenangan bahwa dana yang ada di kami memang aman dan menguntungkan bagi pekerja indonesia,” jelasnya, Selasa (9/2/2021).
Dia juga mengimbau kepada seluruh peserta BPJAMSOSTEK agar tidak perlu khawatir dengan kejadian tersebut dan tetap tenang.
“Pelayanan kepesertaan tetap berjalan seperti biasa, dan itu bisa dilihat langsung di kantor cabang, juga termasuk yang pembayaran klaim dan lain-lainnya,” bebernya.
Terbukti belum lama ini, lanjut dia, BPJAMSOSTEK Sultra memberikan jaminan klaim kepada ahli waris para nelayan di Kota Kendari yang menjadi peserta aktif yang mengalami kecelakaan kerja dan meninggal dunia.
Meraka adalah Ahli Waris Almarhum Idar dengan jumlah klaim Rp112 juta dan Almarhum Carles sebesar Ro42 juta. Santunan dimaksud diserahkan langsung oleh Wali Kota Kendari.
“Santunan itu diserahkan langsung oleh Wali Kota Kendari, dan itulah sebagian bentuk pelayanan kami kepada peserta,” pungkasnya.
Laporan: Hasrul Tamrin
