Dalang Teror Busur di Kendari Dibekuk, Ini Motif Otak Pelaku

  • Bagikan
Otak terduga pelaku pembusuran di Kota Kendari. (Foto: Riswan/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sejumlah remaja dibekuk polisi yang merupakan dalang pelaku teror pembusuran di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Total pelaku teror pembusuran yang berhasil diamankan oleh Polresta Kendari saat ini berjumlah enam orang yang ditangkap dalam waktu semalam.

Penangkapan pelaku bermula dari dua orang pria inisial ARH (15) dan A (23) tertangkap lebih dulu di sebuah penginapan, Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (18 Mei 2022) sekira pukul 00.30 Wita.

Pengakuan terduga pelaku di hadapan polisi terungkap otak pembusuran di Kota Kendari.

Kapolresta Kendari, Kombes Pol M Eka Faturrahman, mengungkapkan terduga pelaku utama bernama Fadhil Muhammad dengan korban seorang pengendara ojek online, sementara lokasi kejadian di by pass dekat tempat karaokean beberapa waktu lalu. Ketika beraksi, terduga pelaku menggunakan mobil mini bus.

“Dia dibantu oleh satu pelaku menggunakan mobil untuk melakukan aksinya pada saat itu,” jelas Eka Faturahman, Rabu (18 Mei 2022).

Informasi lainnya yang juga dikantongi polisi bahwa, Fadhil dikenal mahir dalam melakukan pembusuran sejak dia lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Remaja yang mempunyai tato di lengan kanan tersebut menggunakan busur untuk aksi kejahatan teror jalanan terhada warga di Kota Kendari. Dia merakit sendiri busur tersebut menggunakan besi bekas.

“Untuk busur ini sendiri, Fadhil merakitnya sendiri untuk dia gunakan melakukan pembusuran terhadap para korbannya di Kendari,” ucap Faturrahman.

Perwira Polisi berpangkat tiga bunga itu menyebutkan, motif pelaku melakukan pembusuran murni motif karena permasalahan pribadi dan tidak ada kaitannya dengan isu politik maupun lainnya.

“Untuk Fadhil ini sendiri motifnya memang ada permasalahan sebelumnya. Ada temannya katanya mau dipukul, jadi dia yang mau balas. Tapi karena tidak menemukan orang yang mau memukul temannya itu, sehingga Fadhil melampiaskan busurnya ke orang lain,” tambanya.

Kini Fadhil bersama lima orang terduga pelaku lainnya diamanakan di Polresta Kendari untuk dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus teror pembusuran.

Sementara itu, beberapa barang bukti dipakai oleh para pelaku untuk melakukan aksi kejahatan jalanan dan teror di Kendari juga telah disita polisi.

Polisi berhasil menyita empat anak busur dan dua buah katapel. Sedangkan dari tangan inisial A, polisi menyita satu buah parang.

“Untuk kasus ini nanti akan kita pilah-pilah dulu, mana yang penganiayaan dan pembusuran untuk mempermudah proses penanganannya,” tambahnya.

Sebelum menyasar para pelaku, Polresta Kendari melakukan razia atau pengecekan senjata tajam terhadap setiap pengendara yang melintas.

Kegiatan pengecekan untuk memastikan tidak ada warga yang membawa senjata tajam, mengingat akhir-akhir ini kasus kriminalitas khususnya pembusuran dan pembegalan kian meningkat di Kota Kendari.

Kapolresta Kendari menambahkan, pihaknya melakukan razia ini juga untuk cipta kondisi memberikan rasa aman kepada warga Kota Kendari. Operasi razia dilakukan setiap hari dan menyasar para pelaku kejahatan utamanya warga yang membawa senjata tajam, berupa badik ataupun yang paling utama busur dan ketapelnya.

“Giat cipkon di wilayah hukum Polresta Kendari akan masif dilakukan,” ujarnya.

Untuk razia tersebut, Polresta Kendari menerjunkan 240 orang personel ke beberapa titik rawan di Kota Kendari.

Seperti perbatasan Ranomeeto, Kecamatan Abeli, kawasan Kendari Beach, by pass, dan beberapa titik lainnya serta dilakukan juga secara mobile. (B)

Laporan: Riswan
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan