Dari Air Nira menjadi Arenka, Perjalanan Suswanto Mengenalkan Hasil Bumi Kabaena

  • Bagikan
Produk Arenka dari Pulau Kabaena. (Foto: dok. pribadi Suswanto)

SULTRAKINI.COM: Kabaena, Kabupaten Bombana merupakan pulau dengan potensi alamnya yang melimpah. Salah satunya penghasil gula aren yang pencetusnya adalah seorang pengusaha muda kelahiran 1996, Suswanto.

Suswanto memanfaatkan air nira yang cukup tersedia di Pulau Kabaena, Provinsi Sulawesi Tenggara. Mahasiswa asal Desa Ulungkura, Kecamatan Kabaena Tengah ini menjadikan bahan mentah tersebut menjadi produk bernilai dengan nama Gularen. Seiring berjalannya waktu, produknya berganti nama menjadi Arenka.

“Berkat gula aren ini, banyak yang bisa sukses namun tidak terlalu populer. Saya sebagai pemuda Kabaena berinisiatif memperkenalkan aren Kabaena lewat produk Arenka,” ucapnya kepada Sultrakini.com, Rabu (9 November 2022).

Suswanto. (Foto: Dok pribadi)

Pemuda 26 tahun ini merintis usahanya berawal dari dia yang terinspirasi di video Youtube, lalu terpikirkan untuk mengembangkannya di tanah kelahirannya di Kabaena.

Meski memiliki niat yang kuat, bukan berarti perjalanan usaha Suswanto tanpa aral melintang. Mulai dari modal awal hanya semampunya Rp 300 ribu hingga kegagalan sebelas kali sudah “dicicipinya”. Tetapi, kerja kerasnyapun membawakan hasil yang semanis aren.

“Saya gagal tapi saya tidak menyerah dan terus mencoba dan didapatkan rasa dan warna yang sesuai dipercobaan ke-12,” jelasnya.

Suswanto menceritakan bahwa aren menjadi salah satu penghasil masyarakat di Kabaena. Untuk itulah bahan mentah diperolehnya dari sejumlah desa di pulau itu.

Lewat para petani yang mengelolah air nira setengah jadi, bahan kemudian dibawa ke tempat produksi Arenka. Petani memperoleh upah Rp 100 ribu/lima liternya dari penjualan tersebut. Bahan-bahan yang dikumpulkan selanjutnya diolah menjadi gula aren.

Suswanto menambahkan, proses pengemasan masih dilakukan di Kota Kendari, Sultra. Setiap kali pengemasan produknya cukup lumayan bisa mencapai 500-1.000 bungkus dengan ukuran 250 gram seharga Rp 20 ribu saja.

Arenka. (Foto: dok. pribadi Suswanto)

Pasar produk Arenka kini merebak ke 17 kabupaten dan kota di Provinsi Sultra. Bahkan tembus Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Manado, dan sejumlah swalayan di wilayah lainnya di Indonesia.

Produk Arenka juga pernah mewakili Provinsi Sultra pada Trade Expo Indonesia di Jakarta.

Sejauh ini kata Suswanto, pendapatan dari produksi tersebut mencapai puluhan juta.

Pemuda ini juga mempekerjakan 17 orang di tempat produksinya, 70 orang petani gula aren, serta empat orang karyawan lepas di Kota Kendari.

“Produksi Arenka murni dikerjakan orang-orang lokal di Kabaena, tentunya untuk memberdayaan masyarakat juga,” ujarnya.

Rencana Suswanto tidak sampai di situ. Pada Januari tahun mendatang dirinya ingin memperbesar tempat produksi Arenka sehingga aren di Pulau Kabaena bisa diolah di perusahaan rintisannya.

Adapun pembuatan pabrik produksi akan dilokasikan di Desa Ulungkura, Kabaena Tengah dan Desa Rahantari, Kabaena Barat.

Dia mengaku beberapa kendala dalam produksi Arenka masih dapat diatasi dan dia berharap usaha ini berjalan dengan baik dan lebih banyak memberdayakan masyarakat setempat.

Laporan: Nur Farida
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan