Gubernur Sultra Buka Wakatobi Wave 2018

  • Bagikan
Gubernur Sultra, Ali Mazi, saat memukul beduk sebagai tanda dibukanya Wakatobi Wave 2018, Minggu (11/11/2018). (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)
Gubernur Sultra, Ali Mazi, saat memukul beduk sebagai tanda dibukanya Wakatobi Wave 2018, Minggu (11/11/2018). (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazih, resmi membuka Wakatobi Wonderful Festival & Expo (Wave) 2018, Minggu (11/11/2018).

Pembukaan festival tersebut turut dihadiri Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran I, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I, Kementrian Pariwisata Harianto, Anggota DPR RI Tina Nur Alam, Sultan Buton LM Izat, Putri pariwisata Indonesia 2016 Lois Merry Tangel.

Bupati Wakatobi, Arhawi, mengatakan Wakatobi Wave 2018, merupakan puncak dari sejumlah festival di Wakatobi.

“Dari sekitar 20 event di Wakatobi, seperti Festival Pulau Tukang Besi, Festival Pulau Tomia, Festival Barata, dan Festival Benteng Tindoi, Wakatobi Wave merupakan puncaknya,” kata Arhawi

“Wakatobi memiliki berbagai kekayaan alam dan budaya, sehingga predikat sepuluh bali baru yang diberikan oleh pemerintah pusat sudah sangat tepat,” tambahnya

Sektor pariwisata tahun ini, lanjut Arwi, menunjukan angka yang positif. Hal ini dikarenakan pembangunan infrastruktu penunjang pariwisata mulai digenjot, seperti Bandara Matahora Wakatobi telah ditetapkan sebagai bandara internasional dan pembangunan pelabuhan fery.

Asisten Deputi strategi dan komunikasi pemasaran I, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I, Kementrian Pariwisata, Harianto, menjelaskan Kementrian Pariwisata telah mempromosikan Wakatobi di tingkat internasional, sehingga ke depan diharapkan pariwisata Wakatobi makin berkembang.

“Pariwisata untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dan itu sudah terjadi di Wakatobi, hal ini dapat dilihat dari partisipasi masyarakat dalam Wakatobi Wave 2018,” ujarnya

Sementara itu, Gubernur Sultra, Ali Mazi, mengungkapkan Pemprov akan menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggula.

Untuk itu, diharapkan pemerintah kota/Kabupaten agar mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada di daerah masing-masih, agar dapat dimasukkan RPJMD Pemprov tahun 2018-2023.

Sehingga, dalam lima tahun ke depan Sultra akan fokus pada pengembangan wisata yang memiliki daya tarik yang akan berdampank dengan meningkatnya kunjungan dan lama tinggal turis lokal maupun manca negara.

“Bukan hanya wisata alam, tapi juga wisata budaya, sejarah, dan kuliner sebagai wisata unggulan, sehingga dibutukan kerja keras dan kerja cerdas oleh pemerintah daerah untuk mengelola potensi tersebut. Sehingga memberikan manfaat seluas luasnya untuk masyarakat,” jelasnya

Laporan: Amran Mustar Ode/ Nur Cahaya
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan