Masyarakat Konsel Rasakan Manfaat Budidaya Tanaman Secara Organik

  • Bagikan
Penyuluhan budidaya tanaman secara organik di Konsel oleh Tim Dosen Program Pascasarjana UHO. (Foto: Istimewa)
Penyuluhan budidaya tanaman secara organik di Konsel oleh Tim Dosen Program Pascasarjana UHO. (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Tim dosen Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo (UHO) kembali melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui pembinaan kelompok tani sayur organik di Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Program Kreativitas Masyarakat Internal (PKMI) ini, dikoordinatori oleh Prof. Dr. Ir. Gusti Ayu Kade Sutariati, M.Si dan beranggotakan Prof. Dr. Ir. H. Andi Khaeruni, M.Si; Dr. Ir. Abdul Madiki, M.Si; dan La Mudi, SP.,MP.

Prof Gusti Ayu Kade Sutariati mengatakan, pengembangan sayuran organik memiliki prospek yang sangat cerah dan menjanjikan apabila dibarengi dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi makanan sehat bebas residu pestisida kimia. Peluang sangat besar ini sangat cocok dikembangkan petani, khususnya di wilayah perdesaan. Misalnya, Desa Marga Cinta, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan.

“Kebutuhan sayuran di perkotaan sebagian besar dipasok dari desa. Permasalahannya adalah sebagian besar petani menanam sayuran dengan cara konvensional dan banyak bergantung pada penggunaan pestisida kimia untuk pengendalian hama dan penyakit. Jika hal ini tidak segera diantisipasi, berakibat fatal bagi para konsumen yang mengkonsumsi sayuran secara terus-menerus. Mengonsumsi sayuran yang mengandung residu pestisida kimia dapat membahayakan kesehatan tubuh, munculnya berbagai penyakit degeneratif, keracunan bahkan kematian,” jelasnya, Selasa (3/12/2019).

Ketergantuan petani terhadap pestisida tersebut dijadikan program kerja di PKMI guna memberikan penyuluhan, bimbingan teknis kepada kelompok tani dalam mengatasi permasalahan itu. Adalah Kelompok Tani Karya Bakti dan Kelompok Tani Horti Utama yang menjadi sasaran penyuluhan agar petani beralih ke budidaya sayur secara organik.

“Target luaran kegiatan ini adalah peningkatan keberdayaan kelompok tani sasaran, eksistensi dan keberlanjutan usaha agribisnis tanaman sayuran organik yang berimplikasi pada peningkatan pendapatan kelompok tani sasaran. Melalui aplikasi teknologi ramah lingkungan (produk pupuk organik plus), diharapkan kegiatan ini dapat efektif dan efisien serta memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi pengembangan usaha ekonomi kreatif,” terang satu guru besar di Fakultas Pertanian UHO itu.

Dampak penyuluhan pun membuahkan hasil. Program pengabdian masyarakt itu berhasil membantu masyarakat serta memotivasi mereka membudidayakan tanaman secara organik.

“Masyarakat lebih memahami teknologi budidaya sayuran secara organik yang lebih ramah lingkungan. Tingginya potensi limbah pertanian di desa ini merupakan faktor pendukung untuk keberlanjutan penyediaan bahan baku pupuk organik yang merupakan sumber nutrisi dan hara dalam budidaya tanaman organik. Semoga hasil kegiatan ini bermanfaat,” ucapnya.

Kegiatan PKMI tersebut bersumber dari dana DIPA UHO tahun anggaran 2019.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan