Mengenal Bendungan Ameroro Konawe yang Sedang Dikebut Pembangunannya KemenPUPR

  • Bagikan
Bendungan Ameroro Konawe.

SULTRAKINI.COM: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan Bendungan Ameroro guna memperkuat suplai air baku dan irigasi di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Dilansir dari Infopublik, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan bertujuan peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir.

“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar memberikan manfaat nyata, di mana air mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” jelasnya, Rabu (10 Agustus 2022).

Bendungan Ameroro memiliki kapasitas tampung 54,15 juta meter kubik dengan luas genangan 244,51 hektare berpotensi menambah layanan daerah irigasi seluas 3,363 hektare. Diharapkan suplai air irigasi dari Bendungan Ameroro dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.

Bendungan Ameroro mulai dikerjakan pada 2020 dengan biaya Anggaran Pendapatan Belanja Negara senilai Rp 1,6 triliun.
Pembangunan bendungan dilaksanakan dalam dua paket pekerjaan, yakni Paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Sumber Cahaya Agung-PT Basuki Rahmanta Putra (KSO). Serta Paket II oleh PT Hutama Karya- PT Adhi Karya (KSO). Berdasarkan data e-Monitoring Kementerian PUPR dengan status 31 Juli 2022, progres konstruksinya mencapai 49,18 persen dengan target selesai pada 2023.

Bendungan Ameroro yang membendung Sungai Lasolo Konaweha juga memiliki fungsi utama untuk mereduksi banjir di wilayah Kendari-Konawe sebesar 443 meter kubik/detik. Bendungan ini merupakan bagian dari pengelolaan wilayah Sungai Konaweha yang selanjutnya ditampung bendungan untuk mengurangi risiko banjir daerah hilir di wilayah Sultra.

Bendungan berbentuk tipe Zonal Urugan Batu dan Inti Tegak dengan tinggi puncak 82 meter ini juga diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan air baku sebesar 0,51 meter kubik/detik. Suplai tampungan air Bendungan Ameroro juga diproyeksikan untuk menyediakan air baku bagi daerah-daerah industri nikel yang berkembang di Kendari-Konawe.

Selain Bendungan Ameroro, terdapat dua bendungan dibangun di Provinsi Sultra yaitu, Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada Desember 2021 dan Bendungan Pelosika yang kini masih dalam tahap persiapan. Bendungan Ladongi memiliki kapasitas tampung 45,9 juta meter kubik dan luas genangan sebesar 222 hektare berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 132,24 meter kubik/detik. (B)

Laporan: Sela
Editor: Sarini ido

  • Bagikan