SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pembangunan Bendungan Ameroro di proyeksikan selesai pada 2024 atau sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo Berakhir. Proyek ini menelan anggaran Rp l1,5 triliun yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021.
Bendungan yang terletak di Desa Tamesandi, Kapubaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 untuk menambah jumlah tampungan air di Indonesia dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air.
Bendungan ini dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan kapasitas tampung berkisar 43,44 juta meter kubik.
Humas Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV, Rahmat Sanusi menuturkan pembangunan bendungan ini dilaksanakan dalam dua paket pekerjaan yakni, paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Sumber Cahaya Agung, PT Basuki Rahmanta Putra dengan skema kerja sama operasi (KSO).
Sama halnya dengan Paket I, Paket II juga dikerjakan dengan skema KSO oleh PT Hutama Karya (Persero) PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Kata Rahmat, pengerjaan tahap satu telah di mulai tahun ini dan itu merupakan pembangunan awal dengan anggaran senilai Rp800 miliar dan selesai pada 2023 mendatang.
“Baik tahap I maupun tahap II ditargetkan selesai pada 2024,” bebernya, Rabu (8/9/2021).
Dia juga membeberkan sejumlah manfaat apabila bendungan ini telah diresmikan diantaranya yaitu sebagai penyedia irigasi bagi areal persawahan seluas 3,363 hektar are (ha) di Kabupaten Konawe dengan aliran air Sungai Lasolo Konaweha akan di tampung bendungan dengan luas genangan 244,06 hektar are (ha).
Kemudian bendungan juga mampu menghasilkan listrik dengan tenaga air sebesar 1,3 Megawatt. Selanjutnya, bendungan juga menyuplai air baku dengan debit 0,511 meter kubik per detik dan mampu mengendalikan banjir 66,99 meter kubik per detik.
Dia juga menambahkan karena bendungan ini merupakan proyek strategis nasional maka yang akan meresmikannya adalah bapak presiden.
“Direncanakan akan diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo sebelum berakhirnya masa jabatannya,” tandas Rahmat.
Berdasarkan data Ditjen Sumber Daya Air, progres pembangunan Bendungan Ameroro hingga 1 Mei 2021 mencapai 4,08 persen dan direncanakan mulai pengisian awal (Impounding) tahun 2023. (B)
Laporan: Al Iksan
Editor: Hasrul Tamrin