Mengenal Sungai Ameroro, Bendungan Kedua di Provinsi Sultra yang Masuk Proyek Strategis Nasional

  • Bagikan
Proyek pembangunan Bendungan Ameroro, Kabupaten Konawe, Sultra. (Foto: Dok. Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya Air)

SULTRAKINI.COM: Sungai Ameroro merupakan kawasan aliran sungai yang cukup besar, terlebih merupakan anak sungai dari Sungai Konaweha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Memiliki kapasitas air yang cukup besar membuat Sungai Ameroro menjadi sasaran dan masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk pembuatan bendungan sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 untuk menambah jumlah tambungan air di wilayah Sulawesi Tenggara dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air.

Dilansir dari Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya Air pada Senin (3 April 2023), pembangunan Bendungan Ameroro merupakan bagian dari pola pengelolaan wilayah Sungai Konaweha. Titik ini menjadi bendungan kedua di Provinsi Sulawesi Tenggara setelah Bendungna Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur.

(Baca: Pembangunan Capai 98 Persen, Bendungan Ladongi Mulai Lakukan Impounding)

Bendungan Ameroro memiliki kapasitas tampung 98,81 juta m3 diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan air baku sebesar 0,51 m3/detik. Suplai tampungan air Bendungan Ameroro juga diproyeksikan untuk menyediakan air baku bagi daerah-daerah industri nikel yang berkembang di Konawe.

Bendungan di Desa Tamesandi ini memiliki fungsi utama untuk mereduksi banjir di wilayah Konawe sebesar 443 m3/detik. Serta bagian dari pengelolaan wilayah Sungai Lasolo Konaweha yang selanjutnya ditampung bendungan untuk mengurangi risiko banjir daerah hilir di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Bendungan Ameroro juga berpotensi menambah layanan daerah irigasi seluas 3,363 hektare di Kabupaten Konawe, sehingga diharapkan suplai air irigasi dari bendungan dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.

Proyek Bendungan Ameroro

Bendungan Ameroro mulai dikerjakan pada Desember 2020 dengan biaya APBN sebesar Rp 1,6 triliun. Pembangunan Bendungan Ameroro dilaksanakan dalam dua paket pekerjaan, yakni Paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Sumber Cahaya Agung-PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dan Paket II PT Hutama Karya- PT Adhi Karya (KSO). Ditargetkan, proyek ini rampung pada November 2023.

Bendungan Ameroro dibangun bertipe zona inti lempung dengan kedalaman dari dasar galian sedalam 82 meter. Bendungan Ameroro ini akan memiliki panjang bendungan 324 meter dengan lebar puncak 12 meter. Untuk kapasitas tampungan Bendungan Ameroro, yaitu 43,44 juta m3, dan luas tampungannya seluas 212 hektare.

(Baca juga: Memasuki Hari Ketiga, Warga Konawe yang Hilang di Sungai Ameroro Ditemukan)

Editor: Sarini Ido

  • Bagikan