Mengenal Tari Kambero Buton Pernah Tampil di KTT APEC akan Meriahkan HPN 2022

  • Bagikan
Para penari lokal saat memperagakan Tarian Kambero (Foto: Dok. Dinas Komunikasi dan Persandian Kabupaten Buton)
Para penari lokal saat memperagakan Tarian Kambero (Foto: Dok. Dinas Komunikasi dan Persandian Kabupaten Buton)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Pemerintah Kabupaten Buton akan mengirim putra-putri daerah membawakan Tarian Kambero pada ajang Parade Kesenian dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2022 yang dipusatkan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada 7-9 Februari 2022.

Ketua AK-PWI, Yusuf Susilo Hartono, mengatakan Parade Kesenian ini diikuti kabupaten dan kota yang masuk nominasi Awards Kebudayaan PWI Pusat.

Yusuf mengatakan 4 dari 9 kabupaten/kota penerima AK PWI akan menampilkan tarian di ajang tersebut yakni Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Sumbawa Barat, Pronsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Buton sendiri mewakili Provinsi Sulawesi Tenggara.

Sekretaris Dinas Kebudayaan Kabupaten Buton yang merupaman sutradara sekaligus koreografer Tari Kambero Buton, La Ode Zainal Abidin Ana, mengatakan seni tari tradisional ini akan dipadukan dengan lagu Kambero Kaliwuliwu Kampo’u. Para penari tari kambero akan menggunakan atribut kipas sesuai dengan arti nama Kambero yang artinya kipas.

“Kipas sendiri merupakan simbol kemakmuran, ketika Kipas terentang saat kita membukanya,” kata La Ode Zainal Abidin Ana dikutip rilis Diskominfo dan Persandian Kabupaten Buton, Senin (31 Januari 2022).

“Sebagaimana kipas dimulai dari satu titik dan bilah kayu keluar ke berbagai arah, hal ini dianggap menyerupai berbagai jalan yang menuntun kita melewati kehidupan setelah kelahiran,” sambungnya.

La Ode Zainal Abidin Ana yang akrab dipanggil Inal mengatakan Tari Kambero menggambarkan cerita muda-mudi yang akan mengarungi bahtera rumah tangga, dimana dalam tarian ini kaum pria mengangkat derajat kaum wanita. Sedangkan lagu yang menyertai tarian Kambero ini menceritakan seseorang yang mengingat tanah kelahirannya dan ingin kembali ke kampung halamannya yang dimaknai dengan ‘Buton panggil pulang’.

Tarian Kambero ini kata Inal, pernah mengisi acara Gala Dinner di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Informal Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau disingkat dengan KTT APEC di Bali Tahun 2013. Selain itu juga pernah ditampilkan di HUT TMII, Jakarta pada tahun yang sama.

“Kambero juga pernah di tampilkan di Titinan Muhibah di Balikpapan dan Samarinda, Car free day Thamrin Jakarta, Pagelaran Budaya di JIC dan Epicentrum Jakarta,” bebernya.  

Tari Kambero akan dilakonkan 10 orang penari yang terdiri 5 penari laki-laki dan 5 penari perempuan.

Adapun ke-9 bupati/wali kota penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat, tanpa peringkat yaitu Wali Kota Padang Panjang, Sumatra Barat, Fadly Amran (Datuak Paduko Malano);  Bupati Magetan, Jawa Timur, Suprawoto,  Bupati Lamongan, Jawa Timur, Yuhronur Efendi,

Bupati Indramayu, Jawa Barat, Hj. Nina Agustina,  Wali Kota Bekasi, Jawa Barat,  Bupati Sumbawa Barat, NTB, Musyafirin; Wali Kota Bengkulu, Bengkulu, H. Helmi Hasan; Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka; Bupati Buton, Sulawesi Tenggara, La Bakry,  dan Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah, Hendra Lesmana. (B)

(Baca juga: Bupati Indramayu Akan Menari Topeng di HPN, Berikut Daftar Bupati Penerima Anugerah Kebudayaan)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan