Ikatan Arsitek Indonesia Siap Dukung dan Berkontribusi untuk Pembangunan di Sultra

  • Bagikan
Pelantikan pengurus IAI Sultra periode 2023-2026. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Pelantikan pengurus IAI Sultra periode 2023-2026. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pengurus Ikan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi Sulawesi Tenggara masa bakti 2023-2026 resmi dilantik oleh Ketua Regional III mewakili Pengurus Pusat IAI di salah satu hotel di Kendari, Rabu (15 Maret 2023).

Ada 54 orang anggota IAI Sultra yang dikukuhkan dan diambil sumpahnya dalam pelantikan ini, di ketuai oleh Ar. Dr. M. Arzal Tahir, ST., MT .

Ketua Regional III Ikatan Arsitek Indonesia, Ar. Marwan, mengaku sangat mengapresiasi pelantikan ini dan mengharapkan agar IAI bisa terus berkontribusi dalam pembangunan di Sultra sehingga jauh lebih maju.

Marwan, menjelaskan bahwa dalam berpraktik bagi seorang arsitek sudah memiliki dasar undang-undang yaitu undang-undang nomor 6 tahun 2017, Peraturan Pemerintah (PP) nomor 15 tahun 2021, dan Perppu terbaru yang akan menjadi acuan bahwa arsitek berpraktik itu sudah legal.

“Jadi Semua proses perancangan arsitektur yang masuk pada perizinan itu harus ditandatangani oleh arsitek yang memiliki surat tanda registrasi arsitek dan memiliki lisensi. Olehnya itu, harapan kami bahwa IAI Sultra ini akan bangkit kemudian membangun peradaban yang jauh lebih baik ke depan untuk Sultra,” katanya.

Secara nasional, dengan dilantiknya kepengurusan di Sultra ini keanggotaan IAI di seluruh Indonesia ada sekira 25 ribu orang dan yang sudah memiliki surat tanda registrasi sudah sekira 5 ribu orang lebih.

“Dengan jumlah anggota yang sudah 5 ribuan orang tersebut tentu jika dibandingkan dengan skala penduduk Indonesia masih kurang. Olehnya itu, kami minta kepada seluruh IAI provinsi agar terus membangun dan meningkatkan jumlah anggota dan kompetensinya,” ungkap Marwan.

Dia juga menyampaikan bahwa IAI sudah terbentuk di seluruh provinsi di Indonesia bahkan sampai di luar negeri dan Eropa, seperti Singapura.

Ketua IAI Sultra, M. Arzal Tahir, mengatakan fokus IAI Sultra setelah pelantikan ini ada tiga aspek, yaitu membangun kolaborasi, bersinergi, dan bermitra. Kolaborasi yang dimaksud tentu secara internal bagaimana membangun dan membesarkan organisasi, memfasilitas anggota untuk terus mengembangkan diri, baik melalui pembangunan profesional melalui pelatihan maupun bagaimana untuk mendapatkan sertifikasi atau lisensi arsitek.

“Kalau membangun sinergitas dan kemitraan bahwa kita akan senantiasa membantu pemerintah untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan pembangunan untuk Sultra yang maju,” ujarnya.

Arzal menyampaikan bahwa untuk program kerja IAI Sultra dibagi dalam dua aspek yang program jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, adalah bagaimana organisasi bisa berjalan terus melalui kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas anggota seperti seminar dan pelatihan kode etik karena persyaratan untuk menjadi anggota itu adalah ikut atau pernah mengikuti pelatihan kode etik arsitek.

“Sementara jangka panjangnya adalah akan senantiasa membangun kemitraan dengan pemerintah termasuk stakeholder tujuannya supaya Sultra maju dan dikenal di dunia, terutama di level nasional,” bebernya.

Sementara itu, Pemprov Sultra melalui Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang, Martin Efendi Patulak, mengatakan menyambut baik pelantikan pengurus IAI Sultra, sekaligus rapat kerja IAI 2023. Menurutnya, IAI salah satu tenaga ahli yang sangat dibutuhkan pemerintah dalam rangka menunjang pembangunan, baik itu pembangunan fisik maupun non-fisik.

“Arsitek sangat memberikan kontribusi positif di Sultra sehubungan dengan hampir semua kegiatan yang berkaitan dengan keilmuan di bidang arsitektur. Apalagi kita liat di Sultra ini banyak bangunan yang berskala internasional yang sudah di bangun, seperti Perpustakaan Internasional, Rumah Sakit Jantung, hotel-hotel dan sebagainya itu adalah karya arsitektur yang sudah ada,” jelasnya.

Dia menilai, kemungkinan ke depan akan ada lagi bangunan lain menjadi produk dari pemerintah Sultra. Olehnya itu kehadiran dan peran penting para arsitek sangat penting bagi pemerintah dalam mewujudkan cita-cita pembangunan di daerah.

“Mereka adalah ahli-ahli arsitektur yang sudah profesional di masing-masing bidangnya karena banyak persyaratan yang sudah dipenuhi untuk menjadi seorang arsitek yang berlisensi,” tuturnya.

Perlu diketahui, sebelum momen pelantikan dilaksanakan, terlebih dulu dilakukan pelatihan penataran kode etik, kaidah, dan tata laku profesi arsitek. Kemudian pengukuhan anggota baru serta dilanjutkan rapat kerja provinsi guna menyusun program-program dimasing-masing bidang.

Selain itu, pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan Memorandum off Understanding (MoU) antara IAI dan LPPM Universitas Halu Oleo. Kerja sama antara kedua lembaga ini dalam rangka mendukung profesionalitas arsitektur dan membantu UHO meningkatkan kualitas pendidikan arsitek.

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan