Mengoptimalkan Kualitas Madu Lokal: Tim Dosen UHO Bagikan Metode Penurunan Kadar Air Madu di KSU Wana Lestari

  • Bagikan
Tim dosen dari UHO foto bersama masyarakat petani madu usai mengadakan sosialisasi cara menurunkan kadar air madu di KSU Wana Lestari. FOTO: IST
Tim dosen dari UHO foto bersama masyarakat petani madu usai mengadakan sosialisasi cara menurunkan kadar air madu di KSU Wana Lestari. FOTO: IST

SULTRAKINI.COM: Tim dosen dari Universitas Halu Oleo (UHO) mengadakan sosialisasi cara menurunkan kadar air madu di Koperasi Serba Usaha (KSU) Wana Lestari, Desa Onewila, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Kamis (21/10).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilakukan tim dosen Fakultas Kehutanan UHO.

Ketua tim, Zakiah Uslinawaty menjelaskan, KSU Wana Lestari mampu memproduksi 460 kg madu per musim panen. Peternak madu bisa panen hingga 4 kali setahun.

Namun, madu yang berlimpah rawan mengalami penurunan kualitas jika penyimpanannya kurang tepat. Salah satu penyebabnya adalah kadar air madu yang tinggi.

“Kadar air tinggi membuat madu mudah terfermentasi. Ini bisa menurunkan kualitas dan nilai jual madu,” kata Zakiah.

Maka dari itu, tim dosen UHO mendemonstrasikan metode penurunan kadar air madu dengan alat sederhana dan terjangkau.

Harapannya, para peternak lebah madu mampu menurunkan kadar air secara mandiri. Sehingga kualitas dan pasar madu lokal tetap terjaga.

Tim dosen UHO terdiri dari Niken Pujirahayu, Satya Agustina, Nurhayati Hadjar, dan Anas Nikoyan. Mereka menggunakan metode penurunan kadar air madu yang aman tanpa mengurangi kualitasnya.

Sementara itu penelusuran SultraKini.com dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) menemukan beberapa manfaat penurunan kadar air pada madu, antara lain:

  1. Meningkatkan kualitas madu: Penurunan kadar air madu akan meningkatkan kualitasnya. Madu dengan kadar air rendah memiliki tekstur yang lebih kental, rasa yang lebih pekat, dan aroma yang lebih kuat. Kualitas madu yang baik akan meningkatkan kepuasan konsumen.
  2. Mencegah fermentasi: Madu dengan kadar air tinggi rentan terfermentasi. Dengan menurunkan kadar air, risiko fermentasi madu dapat diminimalisir. Fermentasi dapat mengubah sifat dan rasa madu, membuatnya tidak layak konsumsi.
  3. Meningkatkan daya simpan: Madu dengan kadar air yang rendah memiliki masa simpan yang lebih lama. Kadar air yang tinggi dapat mempercepat kerusakan dan perubahan kualitas madu. Dengan kadar air yang rendah, madu dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa mengalami penurunan kualitas yang signifikan.
  4. Meningkatkan nilai jual: Madu dengan kualitas yang baik, termasuk kadar air yang rendah, memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Konsumen cenderung mencari madu dengan kualitas terbaik, sehingga madu dengan kadar air rendah memiliki daya tarik komersial yang lebih tinggi.
  5. Memperkuat kepercayaan konsumen: Penurunan kadar air madu merupakan tanda bahwa produsen atau petani madu menjaga kualitas produk mereka. Hal ini dapat membangun kepercayaan konsumen terhadap produk madu yang dihasilkan dan meningkatkan reputasi produsen.

Dengan demikian, penurunan kadar air madu memiliki manfaat yang signifikan bagi kualitas, daya simpan, nilai jual, dan kepercayaan konsumen terhadap produk madu.

Laporan: Shen Keanu

  • Bagikan