Anak Putus Sekolah di Kelurahan Bungkotoko Dibimbing Miliki Keahlian

  • Bagikan
Tim PKMI UHO dari FKIP melakukan bimbingan konseling di Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Nambo Kota Kendari (Foto: Dok. Tim Peneliti)
Tim PKMI UHO dari FKIP melakukan bimbingan konseling di Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Nambo Kota Kendari (Foto: Dok. Tim Peneliti)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Melalui Program Kemitraan Masyarakat Internal Universitas Halu Oleo, kelompok dosen Tim PKMI UHO dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menemukan permasalahan yakni kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya pendidikan mengakibatkan banyaknya anak putus sekolah di Kelurahan Bungkutoko Kecamatan Nambo Kota Kendari.

Olehnya itu, melalui program pengabdian masyarakat Tridharma Perguruan Tinggi poin ke tiga menggagas program bimbingan keahlian bagi anak putus sekolah di Kelurahan Bungkutoko, Nambo.

Berdasarkan data Tim PKMI sekitar 20 persen usia anak sekolah di Kelurahan Bungkutoko putus sekolah. Selain permasalahan pengetahuan, Tim PKMI juga menemukan belum memadainya penyediaan fasilitas dan prasarana yang dimiliki masyarakat untuk mendorong peran serta masyarakat dalam mengoptimalkan kegiatan pembelajaran. 

Melalui kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling, tim peneliti menawarkan solusi bagi anak putus sekolah. Dimana masyarakat terutama anak sekolah diberikan pengetahuan agar dapat mengoptimalkan kemauannya untuk melanjutkan pendidikan.

Kemudian, anak putus sekolah dibimbing untuk memiliki keahlian agar bisa bekerja diperusahaan yang ada di kelurahan Bungkutoka dan bahkan bisa membuat usaha sendiri agar menunjang kebutahan hidup yang lebih layak.

Selanjutnya, tim peneliti juga adakan penyediaan fasilitas dan prasarana yang dimiliki masyarakat untuk dapat mendorong peran serta masyarakat dalam mengimplementasikan pembelajaran yang telah di dapatkan.

Salah satu Anggota Tim Pengabdian Internal PKMI UHO dari FKIP, Sumarlin, mengatakan faktor sosial dan kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan jadi salah satu faktor anak putus sekolah.

Sehingga dengan langka memberikan bimbingan tersebut bisa menjawab dan menyelesaikan masalah anak putus sekolah di Kelurahan Bungkutoko.

“Harapan kami anak yang putus sekolah menjadi terminimalisir bahkan tidak ada lagi yang putus sekolah, dan bimbingan ini menjadi sesuatu hal yang positif sehingga bisa memotifasi anak usia sekolah untuk melanjutkan sekolah,” ungkap Sumarlin, Kamis (25/11/2021).

Sementara itu, Ketua Penyusun PKM, Jahada, juga mengharapkan semua masyarakat dapat melanjutkan sekolah kejenjang selanjutnya tanpan terpengaruh dari faktor lingkungan dan lain sebagainya.  

“Dengan selesainya kegiatan ini semua masyarakat yang putus sekoah di Kelurahan Bungkutoko dapat melanjutkan sekolahnya kejenjang selanjutnya,” terangnya.

Untuk diketahui, program pengabdian kepada masyarakat ini berjudul Pelayanan Bimbingan dan Konseling Untuk Anak Putus Sekolah di Kelurahan Bungkutoko Kecamatan Nambo Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. 

Adapun metode pelaksanaan kegiatan ini berupa metode analisis kebutuhan yaitu suatu cara atau metode untuk mengetahui perbedaan antara kondisi yang diinginkan/seharusnya (should be/ought to be) atau diharapkan dengan kondisi yang ada (what is), analisa melalui analisa perspektif, Metode FGD, dan metode pendekatan dan partisipasi mitra.

Produk yang dihasilkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah hasil yang dicapai dalam pelatihan ini yakni terbentuknya pemahaman mengenai konsep pentingnya pendidikan. 

Selain dari pencapaian tersebut, beberapa target iuaran yang dicapai melalui antara lain: publikasi ilmiah di jurnal; publikasi pada media massa elektronik (youtube); metode atau sistem; dan buku panduan pembelajaran ber ISBN yang dirancang mandiri oleh peserta kegiatan dan didampingi oleh tim pengabdian sebagai hasil dari mengikuti kegiatan ini.

Waktunya penelitian telah dilaksanakan sejak 9 Oktober 2021 sampai dengan 9 Desember 2021 memdatang, dengan total kegiatan sebanyak enakn kali melakukan layanan dan bimbingan. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan