Indeks Demokrasi Sultra pada 2018 Dikategorikan Sedang

  • Bagikan
BPS Sultra konferensi pers tentang IDI. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)
BPS Sultra konferensi pers tentang IDI. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara menyampaikan, perkembangan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sultra pada 2018 mencapai 74,32 mengalami peningkatan dibandingkan pada 2017 sebesar 68,51. Kondisi perubahan tersebut dinyatakan BPS masih berada dalam kategori sedang.

Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Sultra, Dani Jaelani, mengatakan perkembangan IDI Sultra 2018 merupakan indeks komposit yang disusun dari tiga aspek, yaitu kebebasan sipil yang bernilai 79,77; hak-hak politik 67,59; dan lembaga demokrasi 78,16. Dibanding pada 2017, ketiga aspek ini pada 2018 mengalami peningkatan.

“Berdasarkan perubahan pada setiap aspek, peningkatan tertinggi terjadi pada aspek lembaga demokrasi 8,42 poin, aspek hak-hak politik serta aspek lembaga demokrasi masing-masing naik sebesar 7,10 poin dan 2,11 poin jika dibandingkan tahun 2017,” jelas Jaelani, Senin (5/8/2019).

Meskipun terjadi peningkatan pada ketiga aspek tersebut, kondisi pada 2018 relatif masih sama dengan 2017, yaitu semua indeks aspek berada pada ketegori sedang.

Dilihat dari perkembangan Indeks Variabel IDI Sultra pada 2018, sebanyak enam variabel mengalami peningkatan, tiga variabel mengalami penurunan dan dua variabel tidak mengalami perubahan.

“Dari enam variabel yang meningkat, peningkatan tertinggi terjadi pada variabel peran partai politik, yakni 39,84 poin diikuti variabel kebebasan berkumpul dan berserikat sebesar 32,81 poin, kemudian variabel partisipasi politik dalam pengambilan keputusan dan pengawasan sebesar 14,07 poin,” ucap Jaelani.

Sementara tiga variabel lainnya, yaitu kebebasan berkeyakinan, peran DPRD, dan hak memilih dan dipilih secara berurutan hanya meningkat sebesar 4,72 poin, 4,28 poin, dan 0,13 poin.

“Di sisi lain, tiga variabel yang mengalami penurunan adalah kebebasan berpendapat, kebebasan dari diskriminasi serta peran birokrasi pemerintah daerah dengan besarnya penurunan secara berurutan, yaitu 18,71 poin, 6,95 poin, dan 1,20 poin,” tambahnya.

Untuk diketahui, awal mula dihitung IDI Sultra pada 2009. Capaian IDI Sultra sebesar 64,29. Pada 2010 hingga 2013, kondisi demokrasi di Sultra dikategorikan buruk. Namun seiring waktu mulai 2014 situasi demokrasi di Sultra terus mengalami perubahan ke arah lebih baik hingga mencapai momen tertingginya pada 2018 dengan nilai indeks demokrasi sebesar 74,32.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan