Kisah ‘Pelakor’ Bermadu Asmara dengan Sopir Taksi Online

  • Bagikan
RS saat dianiaya oleh istri sah PJ di Perumnas Wua-wua, Kota Kendari, Selasa (12/6/2018) pukul 01.30 Wita. (Dok.SULTRAKINI.COM)
RS saat dianiaya oleh istri sah PJ di Perumnas Wua-wua, Kota Kendari, Selasa (12/6/2018) pukul 01.30 Wita. (Dok.SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Drama ‘Pelakor’ dijambak Istri sah jelang sahur di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, yang viral di media sosial, hingga kini masih menjadi momok kontroversial di kalangan publik.

Dua sosok wanita yang terlihat pada video berdurasi tiga menit itu, terus menuai pro dan kontra. Berbagai kecaman diarahkan ke pelaku penganiyaaan, namun adapula yang memberikan pembelaan terhadap wanita yang dianiaya.

Penelusuran SultraKini.Com, terkuak ‘siapa dalang di balik kisah asmara itu berawal. RS (21), wanita yang disebut-sebut sebagai ‘pelakor’ membeberkan sepenggal kisahnya saat bertemu dengan lelaki berinisial PJ.

Cerita itu bermula sekitar dua bulan lalu, RS pertama kali bertemu dengan PJ usai dikenalkan oleh adik sepupunya di salah satu tempat.

Keduanya mulai dekat pasca perkenalan itu. Tidak hanya melalui telepon, PJ juga sering menemui RS di kos-kosan miliknya di kompleks Perumnas Wua-wua, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.

“Dia (PJ), sering telepon saya dan menemui saya di kos. Tapi itupun saya di kos tidak sendiri, karena ada teman saya yang tinggal juga dua orang. Hubungan kita tidak lebih masih hanya sekadar kenal dan dekat saja saat itu,” ucap RS, Selasa (12/6/2018).

Seiring waktu berjalan, keduanya pun memutuskan untuk berpacaran. Hubungan keduanya semakin dekat dan romantis layaknya Romeo dan Juliet.

Namun siapa sangka, hubungan yang dijalaninya selama dua bulan itu merupakan asmara terlarang. Pasalnya, PJ belakangan diketahui telah beristeri dan memiliki satu orang anak.

“PJ mengaku sama saya bahwa kalau dia memang punya istri, tetapi saat ini sedang dalam proses cerai. Saya pun percaya begitu saja karena saya pikir PJ tidak berhubungan lagi dengan istrinya,” tambah RS.

Saat mengetahui PJ ternyata masih memiliki hubungan dengan sang istri, RS memutuskan untuk mengakhiri hubungannya itu. Namun, lagi-lagi PJ bersikeras tidak mau pisah dengan RS.

“Dua hari sebelum kejadian, saya mengambil diam-diam handphone miliknya. Karena awalnya saya curiga, kenapa setiap ada inbox dari istrinya dihapus, ada apa. Saat itulah tidak sengaja membaca salah satu pesan dari istrinya. Lalu saya balas ‘ini siapa’? dan perempuan itu menjawab ‘saya istrinya’. Nah saat itulah saya langsung ditelpon dan dimaki-maki oleh istrinya. Setelah itu saya bertengkar dengan PJ dan meminta putus, lalu PJ pun pulang,” terangnya.

Meski demikian, PJ nampaknya belum rela diputuskan oleh kekasihnya itu. Sehingga keesokan harinya, pria yang sehari-hari bekrja sebagai supir taksi online ini kembali mendatangi RS di kosnya pada Senin (11/6/2018) malam.

“Saat itu saya sedang di kamar bersama dua orang teman saya. Tiba-tiba PJ muncul menemui saya, banyaklah yang dia ceritakan soal polemik rumah tangga dengan istrinya. Sekitar pukul 01.30 Wita, saya mau beli makanan untuk sahur dan ditemani oleh PJ, sedangkan dua orang teman saya menunggu di kos. Saat di jalan, tiba-tiba saya ditendang dari belakang yang ternyata adalah istrinya. Saat itulah saya dibanting, dijambak, dan dipukul berkali-kali bersama temannya dua orang. Beruntung saya berhasil lari menyelamatkan diri karena saat kerumunan itu tidak ada yang tolong saya,” ungkap RS dengan mata berkaca-kaca di hadapan SultraKini.Com.

Tidak terima dianiaya, RS mendatangi kantor Polsek Baruga melaporkan DL yang tak lain istri PJ pada Selasa (12/6/2018) sore.

 

Laporan: Wayan Sukanta
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan