Pilkades Popalia Disinyalir Curang, Pemda Kolaka akan Rapat

  • Bagikan
Warga Popalia demonstrasi di depan Gedung DPRD Kolaka. (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)
Warga Popalia demonstrasi di depan Gedung DPRD Kolaka. (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KOLAKA – Demonstrasi warga Popalia, Kecamatan Tanggetada di depan Gedung DPRD Kolaka berakhir ricuh, Senin (21/1/2019). Kedatangan warga guna menuntut perhitungan surat suara ulang pemilihan kepala Desa Popalia yang berlangsung 18 Desember 2018.

Kericuhan dipicu aksi dorong demonstran dengan pihak keamanan yang mendesak masuk ke dalam gedung DPRD. Akhirnya, dua demonstran diamankan karena diduga sebagai provokator.

Koordinator demonstran, Jhabir, mengklaim Pilkades Popalia sarat kecurangan lantaran sekretaris panitia pelaksana merupakan sopir mantan kades (Yusran), sehingga disinyalir ada permainan ketika perhitungan suara.

“Pertama, di Kolaka pemilihan kepala desa yang dimana DPT-nya 845 orang perhitungan surat suaranya sampai jam 11 malam, sekertaris panitia pelaksana adalah sopir mantan kades yang lalu, yang terpilih sekarang, yaitu Yusran. Kami sinyalir seolah-olah ada permainan oknum-oknum tertentu,” ujar Jhabir (21/1/2019).

Mereka juga menemukan kejanggalan lainnya, seperti pembuatan nomor urut menggunakan pipet bening, jumlah pemilih tidak sesuai dengan kertas suara dalam kotak suara, pemilihan berlangsung di dalam kantor desa, kotak suara diletakkan di bawah atau bukan di atas meja, dan warga dilarang membawa ponsel untuk merekam proses perhitungan kertas suara.

Tuntutan warga pun dibawa ke Rapat Dengar Pendapat bersama DPRD Kolaka serta sejumlah demonstran.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Aco M Akbar, menjelaskan persoalan Pilkades Popalia telah menjadi perhatian Pemda dan segera ditindak lanjuti dalam Rapat Forkopimda.

“Sudah ditindak lanjuti dan sudah dilaporkan kepada bupati untuk diputuskan. Insya Allah hari Rabu akan dirapatkan dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kolaka,” ucap Akbar.

Pilkades Popalia pada 18 Desember lalu diikuti empat calon. Yusran merupakan calon nomor urut 1. Hasil perhitungan suara, Yusran menjadi kades terlilih. Tetapi tiga calon lainnya, Darmin, Yudo, dan Mursidik menggugatnya, kemudian diikuti sejumlah warga lainnya.

Laporan: Zulfikar
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan