Sultra Kembali Belajar Daring, Siswa SMP “DM” Gubernur

  • Bagikan
Kepala SMP Frater Kendari, Fr. Paul Radja Ledjab. (Foto: Mahatma Adnan Nuari/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM : KENDARI – Baru berselang lima hari melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka di SMP Frater Kendari, namun edaran belajar daring diberlakukan kembali sampai masa waktu yang belum ditentukan.

Usai Gubernur Provinsi Sultra, Ali Mazi mengeluarkan edaran mengenai pemberlakuan kembali belajar daring, tidak sedikit pihak sekolah, orang tua siswa, serta siswa tidak setuju. Seperti halnya yang terjadi di SMP Frater Kendari.

Misalnya, pesan seorang siswa SMP Frater Kendari, Queena Kosno ke Instagram official Ali Mazi.

“Sore pak.. sy murid smp frater pakk bisa kah tatap muka sj pak selama daring nilai ku turun pak susah sekali mengerti pelajaran, mana jaringan tiap hari blm tntu baik, sy cape daring pak, selama tatap muka di smp frater jg kami melaksankan protokol yg sgt ketat. Sy sendiri dikelas hny berdua meja kita juga berjarak jauh, plg ga ada yg ngumpul atau bagaimana sy sgt menyukai belajar tatap muka sejujurnya sy dpt lebih mengerti pelajaran dngn mudah. makasih, sekian,” tulisnya, Sabtu (9/1/2021).

Menanggapi itu, Kepala SMP Frater Kendari, Fr. Paul Radja Ledjab mengaku terharu dengan semangat belajar siswanya yang merindukan belajar tatap muka di sekolah. Menyangkut surat edaran tersebut, dirinya juga berkoordinasi dengan instansi terkait, namun belum ada kepastian belajar tatap muka.

“Terlalu banyak keluhan, mulai bicara soal prestasi mereka turun, banyak waktu terbuang, lalu sosialisasi mereka menjadi kurang. Usia-usia anak SMP itu butuh bermain, butuh bertemu temannya, dan pihak sekolah bisa memfasilitasi itu. Tapi kalau begini, mereka jadi miskin, katakan miskin sosialisasi dan stres tinggi,” ucapnya, Selasa (12/1/2021).

Menurutnya, pihaknya siap untuk belajar tatap muka di sekolah. Kesiapan itu, kata dia, tidak didanai oleh pemerintah melainkan dana BOS yang dialokasikan dalam menyediakan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

“Mulai persiapannya kalau tidak salah dari bulan enam (Juni) atau bulan tujuh (Juli), dan terhitung enam kali melakukan verifikasi. Jadi paling penting itu protokol kesehatannya, kemudian sarana dan prasananya. Selama daring kan tidak ada kegiatan kesiswaan jadi dialihkan. Dari Dinas Kesehatan, satgas kota, sampai wali kota juga turun ke sini Desember tahun lalu yang memberi semacam motivasi,” tambahnya.

Surat edaran penundaan belajar tatap muka semester genap tahun ajaran 2020/2021 di Provinsi Sultra tersebut, bernomor: 420/105 tertanggal 8 Januari 2021.

Penundaan itu dengan memperhatikan perkembangan konfirmasi Covid-19 di Sultra serta saran/masukan dari tim gugus tugas Covid-19 Provinsi Sultra yang menyatakan masih rentan penularan covid. (C)

Laporan: Mahatma Adnan Nuari
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan