Jumlah Angkatan Kerja di Sultra Turun 100,07 Ribu Orang

  • Bagikan
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti (Foto: Potongan Video Zoom)
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti (Foto: Potongan Video Zoom)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat jumlah angkatan kerja pada Februari 2022 sebanyak 1.281,31 ribu orang atau turun 100,07 ribu orang dibanding Februari 2021. 

Sejalan dengan penurunan jumlah angkatan kerja tersebut, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) juga menurun sebesar 4,45 persen poin.

Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti, mengatakan, penduduk bekerja mengalami penurunan sebanyak 91,33 ribu orang dan pengangguran mengalami penurunan sebanyak 8,84 ribu orang.

“Sementara untuk perubahan yang terjadi selama setahun terakhir ini dibandingkan periode sebelumnya ada kecenderungan penurunan pada hampir seluruh struktur ketenagakerjaan kecuali bukan angkatan kerja, yang dua tahun terakhir mengalami peningkatan,” ujar Agnes, Senin (9 Mei 2022).

Sejalan dengan jumlah angkatan kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) juga mempunyai pola yang sama. TPAK pada Februari 2022 sebesar 66,31 persen, turun 4,45 persen poin dibanding Februari 2021. Pada kurun dua tahun terakhir, ternyata TPAK Sultra telah menunjukkan kecenderungan menurun.

Berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki sebesar 82,35 persen lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang sebesar 49,94 persen. Apabila dibandingkan Februari 2021, TPAK laki-laki dan TPAK perempuan mengalami penurunan masing-masing 1,95 persen poin dan 7,45 persen poin.

Kemudian, berdasarkan hasil Sakernas Februari 2021, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan yaitu sebesar 31,01 persen; perdagangan besar dan eceran sebesar 17,95 persen; dan industri pengolahan sebesar 10,26 persen. 

“Ketiga lapangan pekerjaan ini dalam menyerap tenaga kerja masih menunjukkan tingkat dominasi yang sama, baik untuk Februari 2021 maupun Februari 2020,” ujarnya.

Tiga kategori lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja terbesar jika dibandingkan dengan Februari 2021 adalah Jasa Pendidikan (1,87 persen poin); Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (1,38 persen poin); dan Industri Pengolahan (0,84 persen poin). 

Sementara itu, lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja terbesar pada pertanian, kehutanan, perikanan (4,90 persen poin); penyediaan akomodasi dan makan minum (0,64 persen poin); dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib (0,56 persen poin). (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan