Permintaan Ekspor Besi dan Baja Sultra Meningkat di Tiga Negara

  • Bagikan
Grafik perkembangan ekspor Sultra pada September 2021. (Foto: potongan video rilis BPS Sultra)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Tenggara pada September 2021 naik 13,06 persen dibanding Agustus 2021, yaitu dari US$307,27 juta menjadi US$347,41 juta. Kenaikkan juga terjadi pada volume ekspor 12,18 persen atau dari 147,90 ribu ton menjadi 165,90 ribu ton.

Ekspor Sultra dibedakan berdasarkan ekspor langsung dan ekspor tidak langsung. Dicermati perkembangannya, nilai ekspor langsung Sultra pada September 2021 mengalami kenaikkan 13,83 persen dibanding Agustus 2021, yaitu US$262,59 juta menjadi US$298,91 juta dan volumenya naik 11,74 persen dari 135,51 ribu ton pada Agustus 2021 menjadi 151,42 ribu ton pada September 2021.

Kepala Badan Pusat Statistik Sultra, Agnes Widiastuti, mengatakan secara kumulatif nilai ekspor Sultra pada Januari-September 2021 tercatat US$2.942,99 juta atau naik 102,27 persen dibanding periode yang sama pada 2020. Sementara volume ekspornya naik 58,15 persen dibanding Januari-September 2020, yaitu 1.016,40 ribu ton menjadi 1.607,45 ribu ton.

Terpantau September 2021 ekspor Sultra didominasi oleh komoditas besi dan baja dengan nilai US$344,29 juta; komoditas ikan dan udang US$2,17 juta; dan komoditas daging dan ikan olahan dengan nilai US$0,61 juta.

“Kenaikkan terbesar ekspor Sultra September 2021 terjadi pada komoditas besi dan baja senilai US$39,72 juta (13,04 persen). Menurut sektor ekspor Sultra September 2021 didominasi oleh sektor industri pengolahan US$347,10 juta (99,84 persen),” terang Agnes, Senin (1/11/2021).

Kemudian ekspor Sultra menurut negara tujuan secara kumulatif Januari-September 2021, yaitu Tiongkok, India, Amerika Serikat, Belanda, dan Korea Selatan masing-masing senilai US$2.735,58 juta, US$165,97 juta, US$14,96 juta, US$10,00 juta, dan US$9,06 juta sehingga peranan kelima negara tersebut mencapai 99,75 persen dari total ekspor Sultra di periode tersebut.

“Naiknya ekspor Sultra September 2021 dibanding Agustus 2021 terutama diikuti oleh naiknya ekspor ke negara rujuan utama, yaitu Tiongkok naik senilai US$29,58 juta (10,70 persen), sedangkan India dan Amerika Serikat naik masing-masing US$12,02 juta (45,80 persen) dan US$0,08 juta (4,87 persen),” ujarnnya.

Periode Januari–September 2021, Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$2.735,58 juta (92,95 persen), diikuti India US$165,97 juta (5,64 persen), dan Amerika Serikat US$14,96 juta (0,51 persen). Komoditas utama diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah besi/baja.

Untuk diketahui, total ekspor Sultra pada September 2021 didominasi sektor industri pengolahan sebesar US$347,10 juta (13,09 persen) dan sisanya sektor pertanian US$0,31 juta (14,69 persen).

Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor Januari-September 2021, ekspor produk industri pengolahan berkontribusi sebesar 99,84 persen dan sisanya 0,16 persen adalah kontribusi dari ekspor produk pertanian. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan