Seminar Nasional HPS ke-39 menjadi Sumbangan Pemikiran Pembangunan Pertanian di Sultra

  • Bagikan
Seminar nasional rangkaian HPS ke-39, Jumat (1/11/2019). (Foto: Istimewa)
Seminar nasional rangkaian HPS ke-39, Jumat (1/11/2019). (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Demi mewujudkan kedaulatan pangan nasional untuk meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan menuju lumbung pangan pangan dunia 2045, digelar seminar nasional sebagai salah satu rangkaian Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39, bertajuk pemanfaatan sumber daya lokal untuk mewujudkan keberagaman pangan keluarga, Jumat (1/10/2019).

Seminar nasional dihadiri langsung delegasi Food and Agriculture Organization (FAO) Stephen Rudgard, Menteri Pertanian diwakili Kepala Badan Ketahanan Pangan Keentan Agung Hendriadi, gubernur dan wakil gubernur se-Indonesia, pejabat eselon I dan II lingkup Kementan, para bupati dan wali kota, kedutaan besar, serta mahasiswa.

Selain itu, dilanjutkan dengan soft launching Rencana Aksi Nasional Pertanian Keluarga. Buku RAN PK selanjutnya diserahkan oleh Kementan kepada Bappenas dan gubernur Sultra.

Seminar ini dibuka langsung Kepala Badan Ketahanan Pangan Keentan, Agung Hendriadi mewakili Kementan.

Agung mengatakan, seminar nasional diharapkan menjadi sumbangan pemikiran bagi pembangunan pertanian secara umum dan khususnya dapat lebih mendorong pengembangan usahatani dan industri kakao, sagu, dan pangan lokal lainnya serta pengembangan pertanian keluarga.

“Dengan demikian pangan lokal benar-benar menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujarnya.

Seminar nasional rangkaian HPS ke-39, Jumat (1/11/2019). (Foto: Istimewa)

Gubernur Sultra, Ali Mazi, menerangkan persoalan pangan menjadi salah satu isu utama pembangunan daerah Sultra karena persoalan pangan saat ini tidak hanya menjadi isu level daerah dan nasional, namun masuk ke isu global.

“Pemprov Sultra menetapkan kebijakan pembangunan daerah sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD tahun 2018-2023. Salah satunya diarahkan untuk meningkatkan kondisi AMAN pada berbagai aspek kehidupan dalam mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang baik dengan sasaran terpeliharanya kondisi AMAN untuk terpenuhinya pangan masyarakat,” jelasnya.

Hasil produksi sagu di beberapa wilayah di Sultra, kata dia, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal, melainkan permintaan dari luar daerah Sultra.

Seminar nasional rangkaian HPS ke-39, Jumat (1/11/2019). (Foto: Istimewa)

Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Retno Sri Hartati Mulyandari selaku Ketua Panitia Seminar Nasional mengungkapkan minat dan antusiasme masyarakat untuk mengikuti seminar nasional ini sangat tinggi, terbukti kuota pendaftaran peserta sangat cepat terpenuhi. Para peserta mendaftar secara online melalui form yang disediakan.

“Sebanyak 500 orang peserta hadir dalam seminar tersebut, terdiri atas para duta besar negara sahabat, pelaku industri, komunitas dan lembaga pemerhati pangan lokal, pengambil kebijakan dari Kementerian Pertanian dan Bappenas, kepala Dinas Ketahanan Pangan yang berasal dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, perguruan tinggi dan Himpunan Profesi lingkup Sultra, gubernur Sultra bersama bupati/wali kota, serta peserta umum dan pemakalah oral maupun poster,” terang Retno.

Laporan: La Niati
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan