Stikes Karya Kesehatan Kendari juga Sambut HPS, Semangati Masyarakat Konsumsi Pangan Lokal

  • Bagikan
Mahasiswa dan dosen Stikes Karya Kesehatan Kendari dalam aksi sosialnya di Taman Kota Kendari, Minggu (20/10/2019). (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)
Mahasiswa dan dosen Stikes Karya Kesehatan Kendari dalam aksi sosialnya di Taman Kota Kendari, Minggu (20/10/2019). (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sambut peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS), Stikes Karya Kesehatan Kendari menggelar tiga rangkaian kegiatan sosial di Taman Kota pada Minggu, 20 Oktober 2019. Menggagas Diversifikasi pangan lokal melalui One Day No Rice, masyarakat rupanya menyambut antusias aksi sosial tersebut.

Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni, Riska Mayangsari, menjelaskan kegiatan pihaknya kali ini merupakan bentuk pengabdian Stikes Karya Kesehatan Kendari kepada masyarakat Kota Kendari yang diadakan langsung oleh BEM. Bentuk kegiatan digelar, berupa membagikan makanan khas Sultra kepada pengunjuk taman secara gratis, tes gula darah, dan mensosialisasikan makanan sehat.

“Mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai kesehatan untuk konsumsi makanan yang lokal yang sehat,” ujar Riska kepada Sultrakini.com, Minggu (20/10/2019).

Tujuan aksi sosial Stikes, tidak lain mengajak masyarakat hidup sehat yang tak selamanya diperoleh dari mengkonsumsi nasi, melainkan dari pangan lokal yang kaya akan serat tinggi.

“Banyak konsumsi nasi putih padahal nasi putih tinggi glukosanya dan bisa diganti dengan pangan lokal yang memang tinggi serat,” terangnya.

Agenda tersebut juga sekaligus mengedukasi masyarakat untuk melestarikan pangan lokal sebagai bahan makanan pokok sehari-hari.

Mahasiswa dan dosen Stikes Karya Kesehatan Kendari dalam aksi sosialnya di Taman Kota Kendari, Minggu (20/10/2019). (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)
Mahasiswa dan dosen Stikes Karya Kesehatan Kendari dalam aksi sosialnya di Taman Kota Kendari, Minggu (20/10/2019). (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

Pangan lokal, kata Riska juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru dengna mendirikan UMKM yang mengkreasikan kuliner pangan non-beras.

Diversifikasi pangan juga penting demi mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Jika satu hari saja masyarakat Indonesia tidak makan beras, akan ada penghematan sekitar 35,4 triliun rupiah. Jika Indonesia tidak mengimpor beras alias tidak bergantung kepada negara lain, Indonesia akan menjadi negara berdaulat di tengah percaturan global.

Badan Ketahanan Pangan Nasional menyebutkan, program One Day No Rice berpotensi mengurangi jumlah kemiskinan dengan mengurangi pasokan beras bagi rakyat miskin. Dengan memperkaya santunan bagi rakyat miskin (tidak hanya pada beras), beras yang dialokasikan bisa dibagikan ke lebih banyak rakyat miskin. Bagian yang dikurangi tersebut ditambahkan dengan bahan pangan lain, seperti umbi-umbian dan jagung. (Adv)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan