Tokoh Muda Kepton Gagas Kahawa Kepton, AS Tamrin Serukan Kebersamaan dan Persatuan

  • Bagikan
Suasana coffee morning tersebut dinamakan Kahawa Kepton. (Foto: Istimewa).
Suasana coffee morning tersebut dinamakan Kahawa Kepton. (Foto: Istimewa).

SULTRAKINI.COM: Gema Perjuangan Pembentukan Kepulauan Buton (Kepton) yang menginginkan sebuah provinsi baru terpisah dari Sulawesi Tenggara, terus menggelinding. Bahkan saat ‘menghadapi tembok’ yang bernama moratorium pun, semangat tersebut tak pernah padam.

Menyikapi kondisi tersebut, beberapa tokoh muda Kepton yang berdomisili di Kota Baubau (daerah yang dipersiapkan jadi ibu kota Kepton) yang terdiri dari, Dr. H. Andi Tenri Machmud, M.Si, Drs. H. La Ode Hamuri, Arifuddin, S.Sos, Ir. Christopol Eddy, M.Eng, H. Zahari SE, Drs. Nasiru, Andi Hasan, S.Pd, H. La Ode Mudjidu, SE, Hasaruddin, S.Pd., M.Hum, Syarif Arifin, ST, dan Muhammad Saman Taslim menggagas sebuah forum diskusi terbuka yang bertujuan untuk menampung aspirasi, gagasan dan harapan masyarakat Kepton.

Kegiatan sejenis coffee morning tersebut dinamakan Kahawa Kepton. Yakni sebuah forum diskusi bulanan yang sifatnya terbuka untuk semua elemen yang ada dalam wilayah Kepton.

“Ini adalah sebuah forum diskusi yang bertujuan untuk mengakomodir, menampung sekaligus membahas berbagai aspirasi yang berkembang di masyarakat Kepton,” ujar Arifuddin, S.Sos, saat melakukan audiens dengan Walikota Baubau, Dr. H. AS. Tamrin, MH, Senin (16/9/2019) malam.

Lalu ditambahkan pula oleh Andi Hasan, bahwasannya kegiatan tersebut adalah murni semata-mata untuk membantu percepatan pembentukan Provinsi Kepton. “Kita sama sekali tidak menyaingi apalagi menghambat kerja-kerja Sekber. Malah kita saling membantu dan saling menopang. Hasil-hasil diskusi dari forum Kahawa Kepton akan menjadi masukan bagi Sekber untuk dikaji lalu diimplementasikan. Dan tentu, forum ini juga pasti menghadirkan pihak Sekber,” ujar sang mantan Ketua DPRD Wakatobi ini.

Menimpali Andi Hasan, La Ode Hamuri menambahkan kalau tujuan utama dari Kahawa Kepton adalah mempersatukan seluruh elemen yang ada dan sekalgus menjadi kekuatan Kepton. Kahawa Kepton adalah pemersatu semua suku, agama, ras dan golongan yang ada dalam Kepton, serta warga Kepton yang berdomisili di perantauan. “Kita harapkan melalui diskusi dalam Kahawa Kepton ini bisa menghilangkan segala perbedaan RAS dan pandangan politik di masyatakat Kepton. Semua bersatu untuk Kepton,” urai La Ode Hamuri yang juga pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Baubau.

Sekber dimaksud adalah Sekretariat Bersama Perjuangan Pembentukan Provinsi Kepton, yang selama ini melakukan kerja-kerja administrasi dalam rangka pemenuhan persyaratan pembentukan Provinsi Kepton, berdasarkan ketentuan dan aturan yang berlaku. Dimana, Perjuangan Pembentukan Provinsi Kepton itu sendiri diketuai oleh Syamsu Umar Abdul Samiun, mantan Bupati Buton yang akrab dengan sapaan Umar Samiun. Dan yang bertindak selaku Kepala Sekber adalah La Djusmani.

MS Taslim, tokoh muda Kepton yang juga adalah bagian dari Sekber, sekaligus aktor utama dan penggagas awal Kahawa Kepton membeberkan kalau forum dimaksud adalah merupakan salah satu bentuk sinergitas antara Sekber dan seluruh komponen masyarakat Kepton, tanpa terkecuali.

Menanggapi masukan-masukan tersebut, AS Tamrin memberikan apresiasi dan dukungan yang besar. Dia berharap melalui forum Kahawa Kepton, niatan dan harapan besar masyarakat, bisa terwujud secepatnya.

“Saya menitip pesan supaya yang harus dikedepankan itu adalah semangat dan niat kebersamaan dan persatuan. Jangan ada saling merasa aku, apalagi iri dan dengki. Hilangkan segala arogansi dan status masing-masing. Semangat PO-5 pomaa-maasiaka, poangka-angkataka, popia-piara, pomae-maeyaka, pobinci-binciki kuli itu harus senantiasa dikedepankan dan dijunjung tinggi. Kalau semua hati sudah murni dan ikhlas, lalu semua persyaratan telah terpenuhi, lalu diiringi pula doa dari kita semua haqqul yakin Insyaallah, Allah SWT akan merestui perjuangan kita,” ujar Tamrin.

Walikota yang telah memasuki tahun kedua masa jabatan periode keduanya tersebut, juga berpesan agar kerja-kerja administrasi tetap terpelihara dan terjaga. Sehingga begitu ‘tembok’ moratorium dicabut, semuanya sudah siap. “Kita harus tetap waspada dan antisipasi sejak awal. Bisa saja, ada persyaratan administrasi yang akan diperbaharui atau diganti nantinya. Atau mungkin yang perlu ditambahkan,” harap Ketua Umum Pengda Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Sultra ini. Ia juga berharap agar upaya-upaya serupa dalam tetap menjaga semangat perjuangan Kepton, juga dilakukan oleh daerah-daerah lain yang termasuk dalam cakupan Kepton, yakmi selain Kota Baubau adalah Kabupaten Buton, Buton Utara, Buton Tengah, Buton Selatan dan Wakatobi.

Forum diskusi terbuka Kahawa Kepton tersebut sedianya akan dilaksanakan sebulan sekali. Pada hari minggu pagi. Bertempat di pelataran rumah jabatan (Rujab) Walikota Baubau. “Tapi pak walikota tetap membuka ruang dan waktu, kapan pun teman-teman mau berdiskusi, khususnya tentang masalah Kepton, beliau selalu membuka ruang,” beber politisi Partai Golkar Baubau, La Ode Mudjidu.

Penulis: M.S. Taslim

Editor: Habiruddin Daeang

 

  • Bagikan