Wali Kota Kendari Turun ke Kali Langganan Banjir

  • Bagikan
Pelaksana Tugas Wali Kota Kendari Sulkarnain turun ke kali saat melakukan peninjauan dan pembersihan langsung di sejumlah kali di Kota Kendari, Sabtu (31/3/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Tiga kali di Kota Kendari dibersihkan. Tak ketinggalan Pelaksana Tugas Wali Kota Kendari, Sulkarnain turut meninjau dan membersihkan bersama warga setempat, Sabtu (31/3/2018).

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, TNI juga turun ke kali untuk membantu para warga.

Lokasi kali tersebut merupakan langganan banjir dikala hujan terus mengguyur di daerah hilir kali dan Kota Kendari, yakni kali Punggaloba, Tipulu, dan kali Lasolo.

Potensi terjadinya banjir pun ditemukan sembari kali dibersihkan. Pengendapan sampah dan kerusakan tanggul atau drainase, menjadi penyebab besar volume air kali meluap ke daratan dan membanjiri rumah warga.

“Ini memang kita melakukan pengecekan langsung di lapangan, informasi dari BMKG bahwa curah hujan bulan April cukup meningkat. Kita minta seluruh aparat pemerintah Kota Kendari, khususnya camat dan lurah untuk mendata persoalan di daerahnya masing-masing, termasuk potensi genangan air dan banjir,” jelas Sulkarnain ditemui SultraKini.Com di lokasi pembersihan kali Punggaloba, Sabtu (31/3/2018).

Pelaksana Tugas Wali Kota Kendari Sulkarnain saat melakukan peninjauan dan pembersihan langsung di kali Punggaloba Kota Kendari, Sabtu (31/3/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

Temuan tersebut, lanjutnya, akan ditindaklanjuti. Salah satunya, imbauan kepada warga setempat untuk menjaga kebersihan kali.

“Kelihatan dari beberapa lokasi, aliran sungai yang sedimentasi sudah cukup tinggi. Kedua, drainase sudah tidak berfungsi karena tidak tersambung dengan saluran primer yang terhalang dari sedimen, juga beberapa posisi karena plat warga yang menutupi drainase. Ini akan kita komunikasikan pada masing-masing lurah dan camat, termasuk DLHK untuk dilakukan langkah-langkah setelah kunjungan ini,” terangnya.

Warga dinilainya perlu diberikan sosialisasi, pemahaman, dan mengajak untuk bergotong royong menjaga lingkungan.

“Kalau kita jaga, kita juga akan merasakan manfaatnya, sebaliknya kalau kita abai tidak peduli, kita sendiri juga yang dapat akibatnya, kalau banjir tidak akan kemana-mana,” ucapnya.

Informasi dihimpun SultraKini.Com, banjir besar khususnya di Kota Kendari pernah terjadi tahun 2002, 2004, 2005 dan 2013, dan 2017.

 

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan