Efektivitas Pemanfaatan Teknologi untuk Pembangunan Agromaritim sebagai Solusi Perekonomian Sultra

  • Bagikan

Oleh: Faizal Mustapa, S.Pi, M.M (Wakil Rektor ITBM Kolaka

SULTRAKINI.COM: Institut Tedknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Kolaka merupakan Institut yang mempunyai tujuan spesifik dalam pengajaran, pembelajaran, penelitian serta mengembangkan para pemimpin dalam banyak disiplin ilmu yang membuat perbedaan secara global. Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Kolaka menyikapi dan menawarkan solusi dalam pemanfaatan dan efektivitas teknologi untuk pembangunan agromaritim khususnya di Sulawesi Tenggara.

Mengapa perlunya Agromaritim sebagai fokus pembangunan? Karena kita memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. darat, laut, hutan, dan kita memiliki mega biodiversity yang harus kita kelola dengan baik,” Sektor Agro-Maritim yang berbasiskan sumberdaya alam memiliki resiliensi yang sangat tinggi terhadap dampak pandemi Covid-19 dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Sehingga, sektor berbasis Agro-Maritim diharapkan menjadi tumpuan pemulihan ekonomi di Sulawesi Tenggara.

Dalam upaya transformasi digital Agro-maritim 4.0, ditegaskan betapa pentingnya transformasi dari resource driven economy ke arah innovation driven economy, bukan lagi mengandalkan ekstraktif ekonomi dengan demikian, dibutuhkan technosociopreneur yang mampu mengolah Agro-Maritim berbasis riset dan inovasi Agro Maritim.

Menyikapi kondisi ini Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Kolaka membuka Program Studi Ilmu Kelautan, Agroteknologi dan Program Studi Kewirausahaan dari ketiga Program Studi ini diharapkan menjadi Program Studi yang unggul di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya kajian Pengelolaan Ekosistem Pesisir Berbasis Ekowisata dalam pengembangan Agromaritim yang berdaya saing serta berpegang teguh pada nilai-nilai islami.

Agro-Maritim sebagai Keunggulan Kompetitif Sultra

Karena kondisi alam dan posisi geo-ekonomi Sulawesi Tenggara, Agro-Maritim merupakan keunggulan komparatif Sulawesi Tenggara, yang dengan sentuhan inovasi IPTEK, Manajemen modern, dan kebijakan politik ekonomi yang tepat dan benar dapat ditransformasi menjadi keunggulan kompetitif sekaligus sebagai primemover pembangunan ekonomi yang produktif, efisien, berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan (sustainable) menuju Indonesia Emas 2045.

Pada tataran ekonomi mikro (perusahaan), keunggulan kompetitif tercermin pada kemampuan perusahaan tersebut dalam menghasilkan barang dan jasa (goods and services) yang berdaya saing: (1) kualitasnya unggul (top quality), (2) harganya relatif murah, dan (3) volume produksinya dapat memenuhi kebutuhan konsumen (pasar) domestik maupun ekspor setiap saat secara berkelanjutan.

Adapun Peran Strategis Agro-Maritim bagi Kemajuan, Kesejahteraan, dan Kedaulatan Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara, antara lain: pertama, sebagai negara agraris tropis dan kepulauan terbesar di dunia, yang 75% wilayahnya berupa laut, Sulawesi Tenggara memiliki potensi pembangunan ekonomi Agro-Maritim yang sangat besar yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal. seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan demand terhadap berbagai jenis SDA, produk, dan jasa-jasa lingkungan (environmental services). Maka, peran Agro-Maritim bakal semakin penting dan strategis.

Kehadiran era ini membuka perspektif baru mengenai pentingnya kolaborasi untuk menyelesaikan masalah yang kompleks. Sejumlah kekuatan teknologi 4.0 sepatutnya dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan. Konsep Agro-Maritim 4.0 hadir untuk mengatasi masalah-masalah diskonektivitas pembangunan agro-maritim, degradasi lingkungan dan sumber daya alam, rendahnya kesejahteraan masyarakat, kerawanan pangan, rendahnya kontribusi sektor agro-maritim terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pembangunan antar wilayah khususnya di Sulawesi Tenggara.

“Agro-Maritim 4.0 mengintegrasikan pengelolaan wilayah darat dan laut secara inklusif yang melibatkan sistem sosial, ekonomi, dan ekologi yang kompleks. Integrasi ini diwujudkan melalui pendekatan utama yaitu transdisiplin, konektivitas wilayah ekologis (ecoregion-connectivity), terintegrasi dan partisipatif (integrated-particitipatory),” Agro-Maritim 4.0 menegaskan bahwa seluruh disiplin ilmu sama berperan penting dalam penyelesaian isu Agro-Maritim yang kompleks. Dengan mengusung Creating Value sebagai ciri utama, maka teknologi Agro-Maritim 4.0 tidak semata melibatkan satu disiplin keilmuan saja tetapi melibatkan berbagai disiplin ilmu.

Penerapan konsep Agro-Maritim 4.0 mensyaratkan sejumlah ciri SDM untuk mencapai tujuannya. Generasi milenial sebagai agent of change diharapkan mampu mendiseminasikan inovasi agro-maritim 4.0 secara inklusif dan menyentuh komunitas. Dalam hal ini, Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Kolaka harus terus mengasah diri untuk memiliki ciri SDM 4.0 yaitu memiliki keterampilan kunci dalam karir dan hidup, memiliki keterampilan mengelola informasi, media, dan teknologi, memiliki keterampilan belajar dan berinovasi dan mampu menerapkan keterampilan komunikasi yang efektif. ***

  • Bagikan