Hasil Tes CPNS, Sudarmanto: Ini ‘Tamparan Keras’ Dunia Pendidikan Sultra

  • Bagikan
Anggota DPRD Sultra, Sudarmanto Saeka. (Foto : Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM).
Anggota DPRD Sultra, Sudarmanto Saeka. (Foto : Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Hasil tes seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS di Sultra sangat jauh dari harapan. Contohnya saja di Kabupaten Konawe dari 1.444 peserta yang ikut tes, hanya 11 yang lulus.

Anggota DPRD Sultra, Sudarmanto Saeke, menilai hal tersebut menggambarkan kualitas pendidikan di Sultra perlu ditingkatkan.

“Ternyata gambaran mutu pendidikan di Sultra saat ini masih relatif rendah, dibandingkan dengan mutu pendidikan secara nasional, karena kita sudah lihat dari hasil tes ini tidak ada rekayasa apapun. Dari dua sampai tiga ratus yang ikut tes hanya satu dua orang yang lulus, kasihankan,” ucap Sudarmanto Saeke, Senin (5/11/2018).

Untuk itu, kata Sudarmanto, ini menjadi pekerjaan rumah dan tanggung jawab bagi semua kalangan baik dari legislatif, eksekutif maupun instansi terkait, untuk lebih fokus memperhatikan sektor dunia pendidikan saat ini.

“Mudah-mudahan di 2019, di masa pemerintahan Alimazi – Lukman Abunawas ini, betul-betul dunia pendidikan mendapat perhatian yang lebih, sehingga ketika ada tes satu, dua tahun berikutnya tidak seperti ini lagi, ternyata dunia pendidikan itu tidak instan, perlu dipikirkan,” kata Anggota Komisi IV DPRD Sultra itu.

Selain itu, lanjut Sudarmanto, fakta yang terjadi ini, juga menjadi tamparan keras buat dinas atau instansi terkait bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan di Sultra.

“Ini juga menjadi ‘tamparan keras’ bagi dunia pendidikan di Sultra. Dinas terkait harus bagaimana meningkatkan mutu pendidikan di Sultra,” ujarnya.

Menurutnya, harus ada upaya khusus guna meningkatkan mutu pendidikan. Baik dari segi infrastruktur pendidikan dan sistem pendidikan bagaimana meningkatkan kualitas tenaga pendidik baik dari guru sampai dosen.

“Jangan sampai yang tes ini hanya menggunakan komputer saja banyak tidak bisa. Ini kalau perlu harus ada penelitian khusus, karena ini kita bicara generasi Sultra ke depanya,” bebernya.

“Dari anggaran 20 persen itu betul-betul dialokasikan dan mengena peserta didik baik itu tingkat SD, SMP, SMA dan tingkatan perguruan tinggi mahasiswa agar betul-betul dikader dengan baik,” pungkasnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan