Operasi Keselamatan ‘Anoa 2024’ Polda Sultra Tingkatkan Disiplin Berkendara

  • Bagikan
Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Anoa di Lapangan Apel Presisi, Jumat (1 Februari 2024).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Di bawah komando Irwasda Polda Sultra, Kombes Pol Yun Imanullah, sebuah gelar pasukan menghimpun pejabat utama Polda Sultra, personel gabungan TNI-Polri, Dinas Perhubungan, wakil dari Jasa Raharja, serta beragam klub motor dan siswa SMA.

Operasi keselamatan ini merespons peningkatan lalu lintas yang mengakibatkan mobilitas meningkat dan meningkatnya pelanggaran di masyarakat. Dengan tujuan utama untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat, operasi ini dijalankan sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan kondisi yang lebih aman, teratur, dan lancar dalam lalu lintas.

“Operasi keselamatan ini adalah bagian dari upaya kami untuk memperkuat kamseltibcarlantas,” ungkap Kombes Pol Yun Imanullah yang membacakan pesan dari Kapolda Sultra Irjen Pol Drs. Teguh Pristiwanto.

Operasi Anoa 2024 direncanakan berlangsung selama 14 hari dengan fokus pada peningkatan kepatuhan. Dalam pelaksanaannya, petugas akan mengambil pendekatan humanis dengan harapan bahwa tingkat kedisiplinan pengendara akan meningkat, mengurangi pelanggaran lalu lintas, dan meningkatkan keselamatan.

“Dalam melakukan operasi ini, keamanan, keselamatan, dan kesehatan personel kami menjadi prioritas utama, sementara kami juga terus mengkampanyekan disiplin berkendara kepada masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Dir Lantas Polda Sultra, Kombes Pol Zainal Rio Chandra Tangkari, menyatakan bahwa kegiatan serupa juga dilakukan di seluruh Indonesia, terutama di wilayah Kapolda, Sulawesi Tenggara. Melibatkan 484 personel, operasi ini bertujuan untuk mengurangi potensi pelanggaran yang dapat menyebabkan kemacetan dan kecelakaan.

“Kami menggunakan pendekatan persuasif dan edukatif dalam operasi ini, dengan fokus pada upaya pencegahan. Namun, kami juga siap untuk bertindak tegas terhadap pelanggaran yang membahayakan,” tegas Rio.

Dalam mengoptimalkan operasi ini, penegakan hukum akan dilakukan secara selektif, dengan memprioritaskan pelanggaran yang memiliki potensi risiko terhadap keselamatan lalu lintas.

Laporan: Riswan

  • Bagikan