SRO Gencarkan Literasi dan Edukasi Pasar Modal, Sasaran Utama Generasi Muda

  • Bagikan
Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi pada CMSE secara virtual.

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dorong upaya pemerintah dalam program Pemulihan Ekomomi Nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19, Self Regulatory Organization (SRO) gencarkan literasi dan edukasi pasar modal untuk meningkatkan jumlah investor pasar modal di Indonesia.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, mengatakan pandemi hampir dua tahun telah menghadirkan tantangan di pasar modal dan perekonomian Indonesia, penyesuaian secara masif terus dilakukan untuk menjamin keberlanjutan pasar modal.

Salah satu cara menghadapi pandemi saat ini, SRO memanfaatkan teknologi digital dalam kegiatan operasional termasuk pelaksanaan kegiatan edukasi, literasi, dan sosialisasi pasar modal seperti halnya penyelenggaraan Capital Market Summit&Expo (CMSE) 2021 secara virtual pada 14-16 Oktober 2021.

Hingga kini, otoritas pasar modal merespon tantangan tersebut dengan sangat baik, juga mampu menorehkan pencapaian penambahan dari sisi jumlah investor, perusahaan tercatat, maupun aktivitas perdagangan.

“Tercatat jumlah investor saham baru terus mengalami peningkatan dalam delapan bulan terakhir di 2021 dan mencapai rekor baru, yaitu 1 juta investor saham baru. Tahun 2021 menjadi tahun yang penuh dengan harapan pemulihan ekonomi nasional dan ini tercermin dari tingginya aktivitas perdagangan di BEI dalam tiga bulan terakhir,” jelas Inarno, Kamis (14/10/2021).

Berdasarkan data KSEI per 30 September 2021, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai lebih dari 6.287.350 SID, termasuk di dalamnya 2,9 juta SID saham.

Di sisi lain, per 30 September 2021 terdapat 750 perusahaan tercatat di BEI dengan penambahan baru sebanyak 38 perusahaan.

Catat tingginya aktivitas transaksi bursa dan merupakan rekor baru sejak swastanisasi bursa efek pada 1992, di antaranya rata-rata nilai transaksi harian yang mencapai lebih dari Rp 13 triliun per hari atau melonjak dua kali lipat dalam 5 tahun terakhir.

“Frekuensi transaksi juga meningkat menjadi rata-rata 1,2 juta transaksi per hari dan merupakan tertinggi di ASEAN dalam 3 tahun terakhir, hal ini turut diikuti dengan lonjakan volume perdagangan yang mencapai lebih dari 19 miliar lembar saham per hari,” lanjut Inarno.

Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, mengatakan BEI akan berupaya memotivasi generasi muda Indonesia agar berinvestasi di pasar modal. Salah satu upaya tersebut adalah
menghadirkan para pembicara muda yang sukses, serta memiliki semangat dalam mengedukasi para investor di pasar modal.

Selain seminar utama dalam CMSE 2021, terdapat webinar yang menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang, seperti tokoh insipratif dari perusahaan tercatat, perencana keuangan, profesional, praktisi, serta figur publik yang lekat dengan industri pasar modal.

Peserta juga dapat mengikuti pameran CMSE 2021 serta membuka rekening saham dan reksa dana secara virtual. Khusus hiburan, CMSE 2021 menghadirkan berbagai kuis dan permainan untuk peserta dengan hadiah utama yang menarik.

“Kami harap pemaparan dan diskusi pada sesi webinar ini dapat memberikan inspirasi bagi para peserta seminar, khususnya kelompok usia muda untuk lebih cerdas, lebih semangat, turut berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal, serta tentunya semakin yakin dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia,” ujar Hasan.

Penyelenggaraan CMSE 2021 diharapkan dapat mendorong peningkatan jumlah dan aktivitas setiap pelaku dan stakeholders, agar pasar modal Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan semakin menciptakan keberpihakan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia sebagai upaya mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional. (C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan