Dinkes Kendari: Kasus DBD masih Tinggi

  • Bagikan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum. (Foto: Ade Putri/SULTRAKINI.COM)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum. (Foto: Ade Putri/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dinas Kesehatan Kota Kendari mendata, kasus Demam Berdarah Dengue masih tinggi dibandingkan tahun lalu. Hingga April 2019, tercatat 382 kasus DBD di Kota Kendari.

“Kasus DBD merupakan kasus tertinggi di Kota Kendari. Jika dibandingkan tahun lalu memang tahun ini mengalami tren signifikan,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum, Kamis (4/4/2019).

Data dihimpun Sultrakini.com, kasus DBD hingga 4 April 2019 tercatat 382 kasus lebih tinggi dibandingkan 2018 jumlahnya 111 kasus. Laporan kasus DBD terbanyak berasal dari Puskesmas Wuawua, Poasia, dan Puskesmas Lepo-lepo. Umumnya, pasien DBD merupakan usia 2-4 tahun per April 2019.

Menurut Rahminingrum, salah satu penyebab tingginya kasus DBD adalah pola hidup masyarakat kurang bersih dan terawat.

“Sebetulnya DBD penyakit karena lingkungan. Jika masyarakat memastikan lingkunganya bersih, artinya tidak ada jentik, tidak ada nyamuk, sehingga meskipun ada virus DBD atau orang menderita DBD, orang lain tidak tertular selama tidak ada nyamuk, karena virus DBD menular melalui nyamuk (Aedes aegypti),” jelasnya.

Sejumlah upaya penanggulangannya, yakni sosialisasi pencegahan dan perlindungan keluarga dari DBD, pola hidup sehat, dan memastikan pasien DBD ditangani baik oleh petugas medis. (Adv)

Laporan: Ade Putri
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan