Ekspor Sultra Kembali Naik Setelah Dua Bulan Alami Penurunan, Ini Pemicunya

  • Bagikan
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sultra, Surianti Toar (Foto: Potongan vidio rilis BPS Sultra)
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sultra, Surianti Toar (Foto: Potongan vidio rilis BPS Sultra)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada Maret 2021 mengalami kenaikan sebesar 47,90 persen dibanding Februari 2021 yaitu dari US$231,64 juta menjadi US$342,58 juta. Sedangkan volume ekspor tercatat naik 38,50 persen dibanding Februari 2021 yaitu dari 139,93 ribu ton menjadi 193,81 ribu ton.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sultra menunjukkan selama dua bulan terakhir Januari dan Februari 2021 nilai ekspor Sultra  mengalami penurunan. Tercatat nilai ekspor Sultra pada bulan Januari 2021 sebesar U$S206,85 juta turun 13,08 persen jika dibandingkan bulan Desember 2020, dan Februari 2021 juga mengalami penurunan sebesar 32,36 persen dibanding Januari 2021 yaitu dari US$206,85 juta menjadi US$139,93 juta. 

Jika dicermati perkembangannya, nilai ekspor langsung Sultra pada Maret 2021 mengalami kenaikan 42,49 persen dibanding Februari 2021, yaitu dari US$212,42 juta menjadi US$302,68 juta. Sedangkan, volumenya naik 36,37 persen dari 133,21 ribu ton pada Februari 2021 menjadi 181,66 ribu ton pada Maret 2021.

Secara kumulatif total ekspor Sultra Januari-Maret 2021 tercatat US$781,07 juta atau naik 87,48 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Sementara, volume ekspor kumulatif Januari-Maret 2021 mengalami kenaikan 57,17 persen dibanding Januari-Maret 2020 yaitu dari 298,47 ribu ton menjadi 469,11 ribu ton.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sultra, Surianti Toar, mengatakan kenaikan terbesar ekspor Sultra Maret 2021 dibanding Februari 2021 terjadi pada kelompok komoditi Besi dan Baja senilai US$112,87 juta (naik 49,70 persen).

“Ekspor Sultra Maret 2021 didominasi oleh kelompok komoditi besi dan baja dengan nilai US$339,99 juta; selanjutnya kelompok komoditi Ikan dan Udang diurutan kedua dengan nilai US$1,84 juta; dan kelompok komoditi biji-bijian berminyak diurutan ketiga dengan nilai US$0,31 juta,” ungkap Surianti, Senin (3/5/2021).

Lanjut Surianti, secara kumulatif Januari-Maret 2021 negara tujuan ekspor utama Sultra yaitu Tiongkok, India, Belanda, Amerika Serikat dan Korea Selatan masing-masing dengan nilai US$322,29 juta, US$15,74 juta, US$0,02 juta, US$1,34 juta, dan US$2,34 juta. 

“Peranan kelima negara tujuan utaman ekspor tersebut mencapai 99,69 persen dari total ekspor Sultra pada periode Januari-Maret 2021,” ucapnya.

Disisi lain, naiknya ekspor Sultra pada Maret 2021 dibanding Februari 2021 juga diikuti oleh naik ekspor ke negara tujuan utama yaitu Tiongkok naik senilai US$109,83 Juta (naik 51,69 persen) dan India naik senilai US$7,12 Juta (naik 82,64 persen). 

Sementara itu, ekspor Sultra menurut Sektor Ekonomi Maret 2021 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar US$341,86 juta (99,79 persen) dan sisanya sektor pertanian US$0,72 juta (0,21 persen).

“Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor Januari-Maret 2021 ekspor produk industri pengolahan berkontribusi sebesar 99,56 persen, dan sisanya 0,44 persen adalah kontribusi dari ekspor produk pertanian,” terangnya. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan