Dinkes, IAI dan IDI Sebut Sultra Masih Aman dari Virus Corona

  • Bagikan
Konferensi pers Dinkes Sultra, PD IAI Sultra, IDI sultra dan Kepolisian tentang himbauan penanganan virus corona, Senin (9/3/2020) (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Tenggara, Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Sultra, IDI Sultra, dan Humas Polda Sultra menyatakan bahwa hingga kini, Wilayah Sultra masih aman dari wabah virus Corona atau Covid-19.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Andi Hasnah, mengatakan bahwa sejak masuknya wabah virus corona di China, hingga saat ini per tanggal 8 Maret 2020, sudah temukan kasus penderita virus corona sebanyak 105 ribu kasus, dimana sudah terjadi kematian sebanyak 3.597 orang dan terbanyak ada di Negara China.

Meskipun wabah virus ini juga sudah terjangkit di beberapa negara termasuk di Indonesia. Mudah-mudahan dari enam kasus di Indonesia yang positif ditemukan tidak bertambah atau menyebar.

“Tapi alhamdulillah, sampai saat ini ke enam ini masih dalam kondisi sehat wal afiat,” kata Andi Hasnah saat konferensi pers di kantornya Dinkes Sultra, Senin (9/3/2020).

Kata Andi Hasnah, banyaknya informasi tentang kondisi virus corona ini, membuat masyarakat di Indonesia termasuk di Sultra menjadi gelisah dan resah, akibat adanya beberapa informasi di media.

Tentunya, lanjutnya, dari kegelisahan itu pihaknya sebagai perpanjangan tangan pemerintah, Dinkes Provinsi selaku pembina dan pengawas dibidang kesehatan, ingin berusaha semaksimal mungkin agar kondisi penyebaran virus ini di Sultra dapat dicegah dan dikendalikan.

“Apa yang terjadi sejak munculnya wabah virus ini, tentunya ada banyak beberapa kasus yang dikatakan dicurigai ada di Sultra. Tapi alhamdulillah, setelah melalui hasil penyelidikan epidemiologi dari empat orang yang dicurigai, tiga diantaranya dinyatakan negatif corona, sementara yang satunya masih sementara pemeriksaan laboratorium,” ujarnya.

Dalam penanganan wabah virus ini, Dinkes Sultra mengklaim, sudah berupaya dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan 17 kabupaten/kota di Sultra.

Bahkan sudah mengimbau, kalau ada indikasi yang dicurigai suspec untuk segera melapor di dinkes masing-masing, dan nantinya Dinkes Kabupaten/Kota melaporkan di provinsi untuk dilakukan tindak lanjut sistem rujukan pasien.

“Semua pasien yang ditemukan di curigai agar dirujuk di rumah sakit kabupaten, selanjutnya kabupaten dirujuk ke Rumah Sakit Bahteramas, karena semua pasien itu hanya di rumah sakit Bahteramas, untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi, kalau terbukti suspec akan dilaksanakan pemeriksaan laboratorium,” tambahnya.

Olehnya itu, Dia, mengimbau kepada seluruh masyarakat sulawesi tenggara untuk tidak panik dengan masalah ini, dan selalu memperhatikan informasi yang beredar di media. Utamanya tetap selalu menjaga perilaku hidup sehat dan bersih karena jika daya tahan tubuh menurun, maka itu akan gampang terserang virus.

“Kami juga mengimbau masyarakat jangan terlalu takut dengan wabah virus ini karena takut juga itu bisa menurunkan daya tahan tubuh sehingga kita dengan mudan terkena penyakit,” tegasnya.

Wakil Ketua IDI Sultra, Agus Purwo, mengatakan terkait penanganan wabah virus corona ini sudah membentuk tim penanganan khusus sampai di tingkat pengurus cabang di kabupaten/kota. Termasuk melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya edukasi pencegahan terhadap wabah Covad-19 ini.

Hal itu dilakukan sejak Presiden rRepublik Indonesia mengumumkan bahwa virus corona sudah masuk di Indonesia. IDI juga saat ini sudah membuka hotline ketika sewaktu-waktu ada yang dicurigai, bisa dilaporkan langsung, sehingga bisa diambil tindakan.

“IDI Sultra sejak tanggal 4 Maret 2020 sudah membentuk tim penanganan dengan berkoordinasi dengan dinkes labupaten/kota maupun provinsi, apakah ada virus corona yang mucul atau hanya sifatnya suspec,” ucapnya.

Katanya, IDI juga mengimbau kepada seluruh masyarakat jangan mudah panik dengan informasi-informasi di media, dan tetap selalu memperhatikan perilaku hidup yang baik, supaya terhindar dari bahaya virus ini.

“Jadi segala bentuk informasi terkait Covid-19 kami siap memberikan jawaban dan keterangan, karena beberapa kasus yang sudah ada, seperti pasien yang batuk, pilek, selalu dicurigai suspec corona, padahal itu masih bisa di diagnosis lain,” urainya.

PD IAI Sultra, Harmawati, mengatakan terkait kelangkaan masker di Sultra yang disebabkan karena muculnya wabah virus corona, masyarakat tidak usah panik dengan kelangkaan ini. Pasalnya, untuk pilindung masker itu bukan satu-satunya pilindung, tapi masih bisa dengan alternatif lain seperti tisu atau masker kain.

Meski, diakui Harmawati, bahwa saat ini di Sultra memang terjadi kelangkaan masker karena kurangnya stok dari distributor masker. Kelangkaan itu terjadi bukan karena faktor penimbunan.

“Kenapa langkah, karena memang dari distributor yang tidak ada, kita di daerah ini hanya sebagai penjual, yang berhak itu distributor,” kata Harmawati.

Dari kelangkaan itu, Dia, mengimbau kepada seluruh apotik di Sultra untuk tidak memanfaatkan momentum kelangkaan ini dengan memainkan harga.

“Kalau ada yang menjual masker diatas harga, bisa dilaporkan ke kami,” tegasnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan