Editor Meeting AJI Kendari: Strategis Pemberitaan Inklusif pada Kelompok Marginal

  • Bagikan
Sejumlah peserta editor meeting foto bersama pengurus AJI Kendari, Jumat (5 Januari 2024). FOTO: IST
Sejumlah peserta editor meeting foto bersama pengurus AJI Kendari, Jumat (5 Januari 2024). FOTO: IST

SULTRAKINI.COM:Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kendari mengambil langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pemberitaan terkait isu-isu kaum marginal. Dalam editor meeting yang diadakan pada Jumat, 5 Januari 2024, AJI Kendari mengundang 10 editor dan pemimpin redaksi dari berbagai media, termasuk cetak, televisi, online, dan radio. Pertemuan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan dalam melaporkan isu-isu yang berkaitan dengan kelompok minoritas.

Nursadah, Ketua Divisi Gender dan Kelompok Marginal AJI Kota Kendari, menekankan peran krusial editor dalam menentukan kebijakan redaksional. Editor berperan dalam memilih dan menonjolkan isu-isu penting untuk disampaikan kepada publik, termasuk isu-isu terkait kelompok marginal. Menurut Nursadah, kaum marginal yang mencakup penyandang disabilitas, suku atau etnik minoritas, lansia, penganut agama tertentu, masyarakat miskin, tunawisma, LGBT, dan penderita penyakit tertentu seperti AIDS, sering kali diabaikan dalam pemberitaan, khususnya dalam konteks politik dan pemilihan umum.

Rosniawati Fikri, Ketua AJI Kendari, dalam sambutannya menyoroti pentingnya memberikan ruang yang lebih luas bagi isu-isu kaum marginal dalam pemberitaan media. Beliau juga menekankan pentingnya pemahaman Standar Operasional Prosedur (SOP) jurnalistik untuk memastikan bahwa pemberitaan tidak berujung pada diskriminasi.

Fitrah, salah satu editor yang hadir, mengakui bahwa media lokal di Kendari telah memberikan perhatian pada isu-isu marginal, namun masih perlu peningkatan. Melalui editor meeting ini, diharapkan tercipta kesadaran dan komitmen yang lebih besar dari media untuk menyoroti isu-isu kelompok marginal, memastikan hak-hak mereka terpenuhi, dan menghindari marginalisasi yang berkelanjutan.

Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong perubahan signifikan dalam pemberitaan isu-isu marginal, sehingga membawa dampak positif bagi upaya memperjuangkan hak-hak kelompok minoritas di Kendari khususnya, dan Indonesia secara umum.

Laporan: Nurtiah

  • Bagikan