Forum Bela Negara DPW Sultra Resmi Dikukuhkan, Diharapkan Dapat Menghilangkan Berbagai Ancaman

  • Bagikan
Pengurus Bela Negara DPW Sultra usai dilantik (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM)
Pengurus Bela Negara DPW Sultra usai dilantik (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pengukuhan dan pelantikan pengurus Forum Bela Negara (FBN) Republik Indonesia (RI) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Sulawesi Tenggara masa bakti 2020 – 2024 resmi dikukuhkan di Kota Kendari, Selasa (21/12/2021).

Tak kurang dari 200 pengurus, resmi dilantik oleh Direktur Bela Negara Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan dan Keamanan (Dirjen Pothan) RI, Kolonel TNI Amiruddin Laupe dan didampingi oleh Ketua Umum FBN RI, Laksamana Muda TNI (Purnawirawan), Setyo Harnowo.

Dalam sambutannya, Direktur Bela Negara Dirjen Pothan RI, Kolonel TNI Amiruddin Laupe mengharapkan kepada pengurus yang baru dilantik agar dapat membantu Kementerian Pertahanan (Kemhan) mensosialisasikan nilai bela negara dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya juga para kader sepatutnya dapat menjadi teladan yang baik bagi masyarakat lain.

“Jangan sampai malah pengurus berperilaku tidak terpuji di luar dari nilai apa yang diharapkan kita bersama,” ujarnya, Selasa (21/12/2021).

Dia juga menegaskan, tantangan yang dihadapi bangsa saat ini sangat kompleks, tidak hanya menyasar pada ancaman fisik saja melainkan juga non fisik yang bersifat multidimensi seperti di bidang teknologi, budaya, ekonomi dan ilmu pengetahuan.

Dalam hal ini, kata Amiruddin perang bukan menjadi ranah militer saja akan tetapi diperlukan juga keterlibatan seluruh kekuatan serta potensi yang dimiliki bangsa termasuk para kader Bela Negara. Olehnya, organisasi semacam ini menjadi mitra Kemhan. Jadi tidak setiap masyarakat dapat dengan mudah membuatnya.

Ditempat yang sama, Ketua FBN RI, Laksamana Muda TNI (Purnawirawan), Setyo Harnowo mengatakan dengan dilantiknya pengurus baru dapat mensosialisasikan bela negara berupa sikap dan perilaku yang baik utamanya kepada masyarakat non militer.

Sebab, menurutnya bagaimanapun juga ancaman nyata yang dihadapi sekarang adalah ancaman yang berasal dari non militer bahkan terbaru adalah siber. Jadi, yang harus menghadapinya non militer juga dan pihak militer berada dibelakang untuk membantu.

“Ancaman non militer nyata adanya seperti narkoba, degradasi moral, intoleransi, radikalisme. Jadi, itu yang menjadi tanggung jawab para kader sekalian,” tandasnya. (B)

Laporan: Al Iksan
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan