SULTRAKINI.COM: Prof Dr. Haliza Abdurahman dari Universitas Putra Malaysia bersama dengan Dr. Lensoni M.Kes dari Universitas Negeri Aceh (Unaya Aceh) telah bergabung dengan sejumlah dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo dalam sebuah kolaborasi luar biasa untuk mengadakan kegiatan pengabdian pada masyarakat di Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (22 September 2023).
Kegiatan ini antara lain memberikan penyuluhan tentang pencegahan stunting kepada masyarakat setempat, meskipun Desa Tapulaga dikenal tidak memiliki masalah stunting. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 35 warga desa dan aparat pemerintah setempat yang dipimpin oleh kepala desa, Marhaban.
Dr. Lensoni M.Kes dari Unaya Aceh menjadi narasumber dalam kegiatan penyuluhan pencegahan stunting. Meskipun desa ini tidak menghadapi permasalahan stunting, penyuluhan ini dianggap penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya nutrisi yang baik selama masa pertumbuhan anak-anak.
Prof Dr. Haliza Abdurahman, dari Universitas Putra Malaysia mengungkapkan bahwa kolaborasi ini adalah salah satu upaya untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman internasional dalam kepada masyarakat di daerah yang lebih terpencil.
Selain itu, beberapa dosen dari FISIP Universitas Halu Oleo juga turut berperan dalam kegiatan ini, seperti Dr. Muhammad Arsyad, M.Si, dan Dr. Harnina Ridwan, S.Ip, M.Si, yang membantu dalam pengorganisasian dan pelaksanaan kegiatan.
Kepala Desa Tapulaga, Marhaban, sangat mengapresiasi kolaborasi ini, meskipun desanya tidak memiliki masalah stunting. Ia berharap bahwa kegiatan semacam ini akan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya mencegah masalah stunting yang mungkin muncul di masa depan.
Kolaborasi antara Universitas Putra Malaysia, Unaya Aceh, dan Universitas Halu Oleo ini tidak hanya membawa manfaat langsung kepada masyarakat Desa Tapulaga tetapi juga menunjukkan pentingnya kerja sama lintas negara dan lintas disiplin ilmu, termasuk dalam memerangi masalah kesehatan anak-anak seperti stunting. Diharapkan bahwa kegiatan serupa akan terus diadakan di berbagai daerah untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak Indonesia.
Dengan melibatkan ahli dari Malaysia dan Aceh, Indonesia, kegiatan ini menggabungkan pengetahuan dan pengalaman internasional sehingga dapat membantu masyarakat setempat mengadopsi praktik-praktik terbaik yang telah teruji secara akademik.
Dekan FISIP UHO, Prof Dr Eka Suaib secara terpisah menjelaskan, kolaborasi lintas disiplin ilmu antara dosen-dosen FISIP Universitas Halu Oleo dengan ahli dari kampus lain adalah contoh bagus dari pendekatan holistik dalam penanganan stunting. Masalah stunting tidak hanya berkaitan dengan gizi, tetapi juga dengan faktor-faktor sosial, ekonomi, dan budaya. Melibatkan ilmuwan sosial dalam kegiatan ini membantu dalam pengorganisasian dan penyampaian informasi kepada masyarakat secara efektif.
Inisiatif ini menciptakan model yang bisa diadopsi oleh daerah-daerah lain di Indonesia. Meskipun Desa Tapulaga tidak menghadapi stunting, upaya pencegahan ini menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mempersiapkan diri menghadapi masalah ini di masa depan.
Prof Eka berpandangan kolaborasi semacam ini merupakan langkah positif dalam upaya mencegah berbagai permasalahan di lingkungan masyarakat, termasuk stunting yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia saat ini. Ini adalah contoh nyata bagaimana pengetahuan, pengalaman, dan kerja sama lintas negara dan lintas disiplin ilmu dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak Indonesia dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan berkualitas.
Kontributor: Amos, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UHO
Editor: M Djufri Rachim