Teknologi Drone di Desa Sindangkasih: Inovasi Pertanian Universitas Halu Oleo dan Muni University

  • Bagikan
Teknologi drone untuk pertanian.
Teknologi drone untuk pertanian.

SULTRAKINI.COM: Menghadapi perubahan paradigma pertanian di Desa Sindangkasih, Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan, inovasi teknologi drone diadopsi untuk memetakan dan mengoptimalkan potensi lahan. Kerja sama antara Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo dan Faculty of Education Muni University memperlihatkan langkah konkret dalam revitalisasi sektor agraris melalui penerapan teknologi canggih.

Desa Sindangkasih, yang terletak di wilayah Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan, mengalami pergeseran signifikan dalam penggunaan lahan sawah. Banyak warga setempat beralih dari usahatani ke profesi lain, meninggalkan bidang pertanian yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi desa. Situasi ini mendorong Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo untuk menginisiasi program pengabdian kepada masyarakat, bekerja sama dengan Faculty of Education Muni University dari Uganda.

Pengabdian ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. R. Marsuki Iswandi, M.Si., bersama tim ahli yang terdiri dari Prof. Dr. Andi Khaeruni R., M.Si., Dr. Awaluddin Hamzah, S.P., M.Si., Dr. Syamsu Alam, S.P., M.Sc., dan Hadi Sudarmo, S.P., M.Si. Tim ini juga didukung oleh kontribusi dari Mr. Andrew Mallibi dari Faculty of Education Muni University.

Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah penggunaan drone dalam pemetaan desa. Drone, sebagai alat penginderaan jauh, menyediakan data yang akurat mengenai kondisi geografis dan potensi lahan yang tersedia, yang ditampilkan dengan gambaran jelas dari ketinggian tertentu. Bapak Ila Sangalite Kurniawan, S.H., M.Si., Sekretaris Desa Sindangkasih, menegaskan bahwa pemerintah daerah Kabupaten Konawe Selatan telah mengamanatkan pemetaan desa menggunakan drone, yang menjadikan inisiatif ini tidak hanya inovatif tetapi juga sesuai dengan kebijakan pemerintah.

Mr. Andrew Mallibi memperdalam diskusi dengan memperkenalkan berbagai komponen drone dan fungsinya yang esensial. Beliau menjabarkan bagaimana teknologi drone dapat diaplikasikan untuk mengidentifikasi potensi desa secara aktual dan komprehensif. Pendekatan ini diharapkan dapat memfasilitasi peningkatan pemanfaatan lahan yang lebih efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan warga.

Kegiatan pengabdian ini merupakan refleksi dari komitmen Universitas Halu Oleo dalam mengimplementasikan visi misi tahun 2024, serta kontribusinya dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan. Kolaborasi ini menandai langkah penting dalam integrasi pendidikan dan teknologi untuk mendukung pertumbuhan dan kemajuan sektor pertanian di Indonesia.

Penutup: Upaya ini diharapkan menjadi contoh adaptasi dan inovasi dalam sektor pertanian di Indonesia, memanfaatkan teknologi terkini untuk membuka wawasan baru dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Kegiatan yang dilakukan oleh Universitas Halu Oleo dan Muni University Uganda ini menunjukkan bahwa kerja sama internasional dan penerapan teknologi adalah kunci untuk menghadapi tantangan di sektor pertanian masa kini.

Laporan: Frirac

  • Bagikan