Para Ahli Internasional Berkumpul di Pascasarjana UHO untuk Mengatasi Tantangan Global Melalui Pendekatan Interdisipliner

  • Bagikan
Ilustrasi.
Ilustrasi.

SULTRAKINI.COM: Pascasarjana Universitas Halu Oleo (UHO) menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertama Konferensi Interdisipliner Internasional (IIC) 2023 yang berlangsung di Kendari selama dua hari (4-5 November 2023).

IIC 2023 menghadirkan pembicara kunci dari enam negara yakni René van den Berg (Linguistic, Culture, SIL International, PNG), Prof. Pranab Kumar Panday (Public Administration. University of Rajshahi, Bangladesh), Associate Professor Haliza Abdul Rahman (Environment. Universiti Putra Malaysia), Dr. Avinash Pawar (Management/Economy. College of Engineering for Women Pune, India), Dr. Dilanthi Nadeeka Koralagama (Agriculture. University of Ruhuna, Sri Lanka), dan Dr. M V Reddy (Materials Science and Engineering, Nouveau monde Graphite, Canada).

Dari enam pembicara empat diantaranya telah berada di Kendari, sedangkan dua nara sumber lainnya, yakni dari Kanada dan Sri Lanka akan memaparkan materinya secara online.

Rektor Universitas Halu Oleo, Prof. Dr. Muhammad Zamrun F., M.Si., M.Sc., menganggap konferensi ini sebagai tonggak penting dalam komitmen universitas untuk mendukung inovasi, kolaborasi, dan kesadaran global.

Prof. Zamrun menekankan pentingnya pendekatan interdisipliner untuk mengatasi tantangan global yang kompleks dan saling terkait dalam bidang pendidikan, ekonomi, manajemen, kebudayaan, pertanian, lingkungan, dan administrasi publik.

Ia pun memotivasi seluruh peserta untuk terlibat dalam diskusi, membangun koneksi baru, serta menantang paradigma yang ada untuk menemukan perspektif baru dalam menangani isu penting masa kini.

Direktur Studi Pascasarjana UHO, Prof. Dr. Ir. H. Takdir Saili, M.Si, pun menyambut dengan antusias para peserta IIC 2023. Konferensi ini, sebagai platform pertama yang diselenggarakan oleh universitas, ditujukan untuk menyatukan peneliti dan ahli dari berbagai disiplin ilmu guna mencari solusi inovatif atas tantangan global yang kompleks dan saling terkait.

Prof. Takdir menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam penelitian yang menggabungkan pengetahuan dari berbagai bidang untuk menangani isu-isu seperti perubahan iklim, pembangunan ekonomi, pelestarian budaya, keberlanjutan pertanian, dan manajemen administrasi publik.
Ia percaya bahwa diskusi dan kerjasama yang akan terjadi dapat menginspirasi dan membawa kemajuan yang berkelanjutan.

Prof. Takdir mengajak semua peserta untuk tidak hanya fokus pada output akademis, tetapi juga pada dampak jangka panjang dari konferensi dalam bidang masing-masing dan kontribusi terhadap solusi global.

“Harapannya adalah IIC 2023 akan menjadi titik tolak untuk inovasi dan kemitraan yang akan memajukan pengetahuan dan kesejahteraan umat manusia,” katanya.

Sedangkan Ketua Komite Penyelenggara IIC 2023 Prof. Alberth, S.Pd., M.A., Ph.D menyampaikan sambutan hangat kepada semua peserta dan menyatakan pentingnya kerjasama antar disiplin ilmu dalam menghadapi tantangan global saat ini. Konferensi ini diharapkan menjadi wadah untuk pertukaran ide dan inovasi yang membawa kemajuan dalam berbagai bidang keilmuan

Ada pun tujuan dari kolaborasi lintas disiplin ilmu dalam Konferensi IIC 2023 adalah, pertama; meningkatkan pemahaman tentang isu-isu global. Kolaborasi lintas disiplin ilmu memungkinkan para ahli dari berbagai bidang untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan perspektif mereka. Hal ini dapat membantu dalam memperluas pemahaman tentang isu-isu global yang kompleks dan saling terkait.

Kedua, memfasilitasi inovasi. Dengan menggabungkan pengetahuan dan pendekatan dari berbagai disiplin ilmu, kolaborasi lintas disiplin ilmu dapat merangsang terciptanya ide-ide baru dan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan yang ada. Pendekatan yang terintegrasi dan interdisipliner dapat menghasilkan pemikiran kreatif dan solusi yang lebih efektif.

Ketiga, memperluas lingkup penelitian dan praktik. Kolaborasi lintas disiplin ilmu memungkinkan peneliti dan praktisi untuk melihat masalah dari berbagai perspektif dan menciptakan pemahaman yang lebih holistik. Dengan demikian, kolaborasi ini dapat memperluas lingkup penelitian dan praktik dalam berbagai bidang.

Keempat, mendorong sinergi dan pertukaran pengetahuan. Kolaborasi lintas disiplin ilmu melibatkan pertukaran pengetahuan antara para ahli dari berbagai bidang. Hal ini dapat mendorong sinergi antara disiplin ilmu, memperkaya pemahaman kolektif, dan mempromosikan pertukaran gagasan dan temuan penelitian yang berharga.

Laporan: Shen Keanu
Editor: M Djufri Rachim

  • Bagikan