KPR Bersubsidi dan Komunitas Baru dalam Masyarakat

  • Bagikan
L.M Ihsan Thamrin
L.M Ihsan Thamrin

Oleh: L.M Ihsan Thamrin
(Mahasiswa Pascasarjana Prodi Psikologi
Universitas Negeri Yogyakarta)

SULTRAKINI.COM: Geliat pembangunan rumah bersubsidi atau lebih dikenal sebagai KPR bersubsidi digagas oleh Presiden Joko Widodo dan diliris 29 April 2015. Program KPR adalah kredit/pembiayaan bersubsidi pemilikan rumah yang mendapat bantuan dan/atau kemudahan perolehan rumah dari pemerintah berupa dana murah jangka panjang dan subsidi perolehan rumah yang diterbitkan oleh bank pelaksana baik secara konvensional maupun dengan prinsip syariah.

Program ini memberikan angin segar bagi masyarakat Indonesia yang berpenghasilan menengah kebawah tidak terkecuali masyarakat Kota Kendari. Bagi mereka yang belum mempunyai rumah dan pasangan yang baru saja menikah hampir dipastikan akan mempunyai rumah sepanjang mereka memenuhi syarat yang telah ditentukan dengan mendapatkan jumlah cicilan rendah dan tidak mengikuti naik turunnya suku bunga bank yang terus fluktuatif.

Pembangunan KPR bersubsidi di Kota Kendari bagai jamur yang tumbuh dimusim hujan, hampir setiap pinggiran kota dipadati perumahan KPR bersubsidi direntan waktu 6 tahun terakhir sejak tahun 2016. Penghuninya pun beragam bukan saja masyarakat Kota Kendari tetapi masyarakat kabupaten yang berbatasan langsung bahkan masyarakat Sulawesi Tenggara. Status sebagai ibu kota provinsi menjadi daya tarik yang kuat selain harga rumah KPR bersubsidi yang sangat terjangkau juga nilai investasi kepemilikan menjadi pertimbangan.

Pembangunan KPR bersubsidi merubah wajah pinggiran Kota Kendari menjadi kawasan perumahan, lahan yang sebelumnya tidur dan tak terurus kini disulap menjadi kawasan perumahan, mereka yang memiliki rumah KPR hampir semua adalah warga baru yang bukan berasal dari warga setempat (warga lokal yang berada disekitar perumahan) serta memiliki berbagai latar belakang sosial budaya, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan yang berbeda-beda.

Hal ini juga mendorong tumbuhnya kantong-kantong ekonomi baru dan yang tidak boleh luput dari perhatian Pemerintah adalah terciptanya tatanan serta terbentuknya komunitas-komunitas masyarakat yang melahirkan kebiasaan dan perilaku baru dalam masyarakat.

Komunitas dan Kesejateraan dalam Masyarakat

Sarason (1974) berpendapat bahwa komunitas adalah jaringan hubungan yang tersedia dan saling mendukung di mana seseorang dapat bergantung, Komunitas juga dapat dipahami sebagai kesatuan sosial yang teroganisir dengan kepentingan bersama baik fungsional,  lokalitas atau kewilayahan. Ketika komunitas dapat diidentifikasi dengan suatu lokalitas, maka kesejahteraan komunitas terkait erat dengan: seberapa baik lokalitas itu berfungsi; seberapa baik lokalitas itu diatur; bagaimana layanan di wilayah itu beroperasi; dan betapa aman, menyenangkan, dan bermanfaatnya tinggal di daerah itu (Chanan, 2002).

Kesejahteraan komunitas merangkum cita-cita orang yang hidup bersama secara harmonis dalam komunitas yang hidup dan berkelanjutan, di mana dinamika komunitas jelas didukung oleh pertimbangan ‘keadilan sosial’ serta kesejahteraan komunitas dapat juga diartikan Kombinasi kondisi sosial, ekonomi, lingkungan, budaya, dan politik yang diidentifikasi oleh individu dan komunitasnya sebagai hal yang esensial bagi mereka untuk berkembang dan memenuhi potensi mereka (Brasher & Wiseman, 2008),  kepentingan individu dalam komunitas dapat mencerminkan kepentingan kolektif dari kepentingan komunitas.

Peran Individu Dalam Kesejahteraan Komunitas

Kesejahteraan psikologis individu pada komunitas sebagaimana diungkapkan (Ryff & Keyes,1995) adalah :
* Penerimaan diri (self-acceptance)
Penerimaan diri yang baik ditandai dengan kemampuan menerima diri apa adanya. Kemampuan tersebut memungkinkan seseorang untuk bersikap positif terhadap diri sendiri dan kehidupan yang dijalani dalam komunitas .
* Hubungan positif dengan orang lain (positive relations with others)
Individu yang mempunyai Hubungan positif yang tinggi atau baik dengan orang lain ditandai dengan adanya hubungan yang hangat, memuaskan dan saling percaya serta mempunyai rasa afeksi dan empati  yang kuat.
* Otonomi (autonomy)
Dimensi otonomi kemandirian, kemampuan untuk menentukan diri sendiri, dan kemampuan untuk mengatur tingkah laku dalam interaksi sesama anggota komunitas.
* Pengusaan terhadap lingkungan (environmental mastery)
Individu yang baik memiliki kemampuan untuk memilih dan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kondisi fisik dirinya. Dengan kata lain, individu tersebut mempunyai kemampuan dalam menghadapi peristiwa di luar dirinya yang biasa terjadi dalam lingkungan komunitas dan menanggapinya dengan positif .
* Tujuan Hidup (purpose in life)
Dimensi ini mengenai kemampuan individu untuk mencapai tujuan dalam hidup. Seseorang yang mempunyai rasa keterarahan dalam hidup, mempunyai perasaan bahwa kehidupan saat ini dan masa lalu mempunyai keberartian, memegang kepercayaan yang memberikan tujuan hidup dan mempunyai target yang ingin dicapai dalam hidup sesuai dengan tujuan komunitas dimana dia berada.
* Perkembangan pribadi (personal growth)
Dimensi ini mengenai kemampuan individu untuk mengembangkan potensi dalam diri dan berkembang sebagai seorang manusia, dibutuhkan  oleh  individu  agar  dapat  optimal  dalam  berfungsi secara psikologis. Salah satu hal penting dalam dimensi ini adalah adanya kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri sehingga bisa mengarah pada fungsi psikologi yang positif pada individu yang mengarah pada pembentukan perilaku dalam masyarakat atau komunitas.

Peran Komunitas dan Kesejateraan dalam Masyarakat dan Individu Dalam Kesejahteraan Komunitas tidak bisa diabaikan begitu saja terhadap pembentukann komunitas yang ideal pada warga perumaha KPR bersubsidi di kota Kendari. Peran melibatkan pemerintah dalam hal ini pengambil kebijakan dalam wilayah hukum kota kendari juga harus didukung oleh partisipasi warga perumahan KPR bersubsidi baik keterhubungannya dengan Pemerintah, warga sekitar perumahan dan sesama warga perumahan sehinggu tercipta keharmonisan dan perilaku yang positif dalam kehidupan bermasyarakat.

Semoga bisa memberi pemehaman untuk membangun hubungan yang baik dalam komunitas warga perumahan KPR bersubsidi di kota Kendari, Pemerintah yang hubungannya dengan kebijakan. menata, mengelola serta pelayanan hak-hak dasar komunitas-komunitas masyarakat baru dalam yuridis Pemerintah Kota Kendari.

  • Bagikan