Mahasiswa UHO Jadikan Limbah Rumah Tangga sebagai Cairan Disinfektan Pencegahan Covid-19

  • Bagikan
Sosialisasi dan pelatihan pembuatan eco-enzyme untuk menghasilkan POC, pestisida nabati dan disinfektan alami. Foto: IST
Sosialisasi dan pelatihan pembuatan eco-enzyme untuk menghasilkan POC, pestisida nabati dan disinfektan alami. Foto: IST

Limbah rumah tangga berupa sisa buah-buahan dan sayuran dapat dijadikan sebagai cairan disinfektan untuk mencegah penyeberan Covid-19. Selain itu dapat pula menjadi pupuk oraganik cair (POC), pestisida nabati dan disinfektan alami.

SULTRAKINI.COM: Limbah rumah tangga dapat diproses sebagai eco-enzyme untuk digunakan sebagai cairan semprot disinfektan sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus Covid-19. Teknologi tepat guna itu diperkenalkan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Halu Oleo yang terintegrasi dengan program pengabdian dosen kepada masyarakat Desa Lebo Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Teggara.

“Kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan masyarakat dalam pemanfaatan limbah rumah tangga yang diproses sebagai eco enzyme serta sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan dan kesuburan lahan,” jelas Ketua Tim Program Pengabdian Terintegrasi KKN Tematik, Dr. La Ode Alwi, S.P.,M.Si dalam press release yang dikirim kepada SultraKini.com, Kamis (16 September 2021).

KKN Tematik terintegrasi dengan program kerja dosen sebagai bentuk kerja nyata dengan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah bagi kepentingan masyarakat.

Selain itu, kegiatan KKN juga diharapkan sebagai media edukasi bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat serta transfer pengetahuan dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada dimasyarakat.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 30 hari, mulai 14 Agustus hingga 14 September 2021, terkonsentrasi di Desa Lebo Jaya dengan melibatkan mahasiswa tahap akhir dari berbagai jurusan di Fakultas Pertanian UHO.

Kegiatan melibatkan masyarakat dan perangkat Desa Lebo Jaya.

Menurut La Ode Alwi, KKN ini dilaksanakan dengan memberikan pemahaman dan pengatahuan kepada masyarakat melalui sosialisasi dan pelatihan mengenai sumber dan cara pembuatan eco enzyme  serta manfaatnya bagi lingkungan.

Bahan baku utama pembuatan eco-enzym berasal dari limbah rumah tangga berupa sisa buah dan sayur yang tidak digunakan lagi.

Eco-enzyme dapatdibuat dari ekstrak cairan yang dihasilkan dari fermentasi sisa sayuran dan buah-buahan dengan substrat gula merah.

Prinsip proses pembuatan eco-enzyme sendiri sebenarnya mirip proses pembuatan kompos, namun ditambahkan air sebagai media pertumbuhan sehingga produk akhir yang diperoleh berupa cairan dengan berbagai manfaat seperti pupuk oraganik cair (POC), pestisida nabati dan disinfektan alami.

Setelah dilakukan pelatihan dan pembuatan  eco-enzyme selanjutnya peserta KKN dan masyarakat serta perangkat desa bersama-sama melakukan aktivitas penyemprotan di seluruh lingkungan perumahan dan lahan pertanian masyarakat Desa Lebo Jaya.

Editor: M Djufri Rachim

  • Bagikan