Paskibraka Tingkat Provinsi Sultra Mulai Jalani Latihan Intensif

  • Bagikan
Paskibraka yang akan bertugas di Provinsi Sultra pada HUT 17 Agustus mendatang siap menjalani pemusatan latihan, (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM)
Paskibraka yang akan bertugas di Provinsi Sultra pada HUT 17 Agustus mendatang siap menjalani pemusatan latihan, (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sebanyak 50 orang anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang berasal dari berbagai utusan 17 kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Tenggara, mulai menjalani pemusatan latihan untuk mengibarkan bendera merah putih pada peringatan HUT RI ke- 76 tingkat provinsi.

Mereka akan menjalani proses latihan sejak 1 Agustus sampai dengan 16 Agustus 2021 mendatang.

Sebelumnya, proses seleksi Paskibraka tingkat Provinsi Sultra ini dilakukan di Hotel Claro Kendari, pada tanggal 20 sampai 23 Mei 2021, lalu. Dari total 17 kabupaten/kota se- Sultra masing-masing kabupaten mengirimkan 4 perwakilannya yakni 2 putra dan 2 putri.

Dari hasil seleksi, terpilih 52 orang dengan dua orang sebagai perwakilan Sultra ditingkat nasional yakni Aditya Arya Anandtha Bahtiar (15), siswa asal SMA Negeri 1 Kendari dan Ainun Jahria Ismail (16), siswi asal SMK Negeri 3 Baubau. Sedangkan 50 orang sisanya akan bertugas di provinsi.

Kepala Bidang (Kabid) Kepemudaan Dispora Sultra, Muhammad Aris mengatakan saat ini berdasarkan surat edaran Bidang Kepemudaan Kemenpora bahwa pelaksanaan Paskibraka tahun ini dilaksanakan sebagai mana kondisi normal dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Aris menyebut dari ke 50 orang yang terpilih tersebut. Nantinya dalam penugasan akan dibagi kedalam dua kelompok.

“Dibagi dua, ada 25 orang bertugas pagi (pengibaran). Serta 25 orang betugas sore (penurunan),” ungkapnya, Senin (2/8/2021).

Paskibraka ini nantinya akan berlatih di halaman Kantor Gubernur Sultra, dengan jadwal 2 kali latihan perhari.

“Karena kami merujuk dimana tempat pelaksanaan upacara disitu kami latihan,” ucapnya.

Dia juga menyebutkan bahwa mereka nantinya akan didampingi oleh pelatih dari empat matra TNI maupun Polri.

“Pelatihnya 2 orang dari Korem Halu Oleo, satu dari Polri, terus satu dari TNI Angkatan Laut, dan satu dari TNI Angkatan  Udara,” ujarnya saat ditemui di kantornya.

Lanjut Aris, selain dilatih oleh aparat TNI/Polri, mereka juga akan didampingi oleh tenaga medis dan sebelas orang dari Purna Paskibraka.

“Jadi dia mendampingi siang malam adik-adik Paskibraka, mulai dari tidurnya, bangunnya, sampai tidur kembali mereka akan dikontrol terus oleh Purna Paskibraka. Kemudian dokternya stand by terus 1 kali 24 jam,” bebernya.

Selama masa pelatihan pasukan pengibar bendera ini juga tidak diperbolehkan untuk dikunjungi sanak keluarga maupun teman. Penggunaan handphone pun dibatasi hanya dalam waktu-waktu tertentu saja diperbolehkan.

“Handphone-nya kami simpan, jadi tidak ada yang berkomunikasi dengan keluarga. Mereka hanya berkomunikasi dengan pelatih saja,” imbuhnya.

Terkait protokol kesehatan kata Aris, panitia menyiapkan minimal tiga buah masker perhari dan hand sanitizer kepada para peserta, serta setiap pulang dari pelatihan kamarnya selalu disemprot dengan cairan disinfektan.

“Mudah-mudahan anak-anak kita ini diberi kesehatan supaya mereka bisa melaksanakan tugasnya sebagai pasukan pengibar bendera pusaka dengan baik,” pungkasnya. (B)

Laporan: Al Iksan
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan