Pemkot Kendari Genjot Ibu-ibu PKK Terampil Buat Pupuk Kompos

  • Bagikan
Antusias ibu-ibu PKK Kota Kendari dalam mengikuti bimbingan teknis pembuatan pupuk kompos, Rabu (26/9/2018). (Foto : Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Antusias ibu-ibu PKK Kota Kendari dalam mengikuti bimbingan teknis pembuatan pupuk kompos, Rabu (26/9/2018). (Foto : Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Salah satu upaya Pemerintah Kota Kendari dalam mewujudkan kota layak huni bebas dari sampah, dengan menggenjot Ibu-Ibu pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) disetiap Kecamatan untuk memanfaatkan sampah sebagai pupuk kompos.

Guna mempermudah pembuatan pupuk kompos tersebut, seluruh perwakilan pengurus PKK di Kota Kendari mengikuti bimbingan teknis pembuatan pupuk kompos oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), di salah satu hotel di Kendari, Rabu (26/9/2018).

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kendari, Sri Lestari, mengatakan penghasil sampah terbesar setiap harinya itu ada pada rumah tangga, dan pelakunya adalah ibu-ibu sebagai penggerak dalam rumah tangga. Untuk itu, katanya, perlu peran Ibu-Ibu dalam pengelolaan sampah.

“Jika ibu-ibu sudah mampu disiplin dalam membuang sampah dan memilah sampah sesuai jenisnya maka Insya Allah anggota keluarga lainnya juga pasti akan patuh terhadap sampah. Sehingga kami menganggap ibu-ibu khususnya kader PKK lah yang bisa jadi patron dalam menjaga kebersihan di lingkungan,” ucap Sri Lestari terhadap jajarannya di tingkat kecamatan.

Senada dengan Ketua Tim PKK, Plt Kepala DLHK Kota Kendari, Paminuddin, mengungkapkan pembuatan pupuk kompos di tingkat Ibu-ibu PKK merupakan inisiatif DLHK yang bisa terus ditingkatkan dalam mengatasi sampah, karena secara tidak langsung ibu-ibu sangat dekat dengan sampah utamanya sampah rumah tangga. Sehingga peran mereka dalam pengumpulannya dan pembuangannya pada tempat sampah (TPS) sesuai jadwal, bisa teratur.

“Permasalah kita saat inikan, masyarakat ini tidak memahami jadwal pembuangan sampah yang seharusnya mulai sore sampai pagi, sehingga kita terkesan tidak bisa angkut semua, pada jadwal pembuangan sampah ini yang belum dipahami, karena kadang mobil kita sudah mengangkut baru sampahnya dibuang. Untuk itu kita butuh support dari ibu-ibu PKK ini,” ucap Paminuddin.

Dalam mengatasi persoalan-persoalan sampah, lanjut Paminuddin, harus butuh kerjasama dengan masyarakat utamanya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah agar tidak membuang sampah di kali, tapi dibuang.

“Kalau ibu-ibu sering membuang dikali diingatkan agar tidak membuang sampah di kali, pasti kita aman dari sampah,” pintanya.

Sementara itu, luaran dari hasil pembuatan pupuk kompos ini, DLHK akan meminta persetujuan dari Walikota Kendari agar bisa dimanfaatkan baik di tingkat organisasi perangkat daerah (OPD), perusahaan maupun petani untuk memanfaatkan pupuk kompos tersebut.

“Untuk pemasaran, kita akan meminta persetujuan Walikota agar semua hasil produk sampah ini agar bisa dimanfaatkan semua kalangan, karena selain bisa menambah penghasilan masyarakat, kita juga pemerintah maupun pertanian bisa memanfaatkan ini,” pungkasnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan