Presiden Diagendakan Hadir, Wali Kota Kendari Cek Kesiapan Jembatan Teluk

  • Bagikan
Kunjungan Walikota Kendari bersama Forkopimda di jembatan Teluk Kendari Senin (19/10/2020) (Foto: Dok. Kendarikota)
Kunjungan Walikota Kendari bersama Forkopimda di jembatan Teluk Kendari Senin (19/10/2020) (Foto: Dok. Kendarikota)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Terkait rencana kedatangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di Sulawesi Tenggara untuk meresmikan penggunaan Jembatan Teluk Kendari, Wali Kota Kendari bersama Forkopimda mengecek kesiapan proses pembangunan Jembatan Teluk Kendari, Senin (19/10/2020).

Ditemani Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari dan rombongan, wali kota menyusuri Jembatan Teluk Kendari bersama beberapa pejabat Kota Kendari, guna memastikan dan melihat langsung proses pembangunan yang ada.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, menilai proses pekerjaan konstruksi Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1,34 kilometer sudah hampir rampung.

“Jembatan ini akan mempermudah akses masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama (Kecamatan Kendari) dengan Kecamatan Abeli yang selama ini dipisahkan oleh Teluk,” ucap Sulkarnain Kadir, Senin (19/10/2020)

Sulkarnain berharap, dengan konektivitas yang semakin lancar bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari pun terus mempercepat proses pembangunan infrastruktur yang menghubungkan Kecamatan Kendari dan Abeli itu.

Saat ini, proses pengerjaan konstruksi Jembatan Teluk Kendari difokuskan pada pembangunan jalan pendekat atau oprit sepanjang 602,5 meter, approach span sepanjang 357,7 meter, side span sepanjang 180 meter, dan bentang utama atau main span sepanjang 200 meter.

Jembatan dengan tipe cable stayed ini memiliki lebar 20 meter dengan empat lajur serta median dan trotoar.

Pembangunan jembatan bertujuan untuk mendukung konektivitas pengembangan wilayah selatan Kota Kendari yakni daerah Abeli dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, Kendari New Port, dan kawasan permukiman baru.

Jembatan ini akan meningkatkan konektivitas antar wilayah agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien.

Selain itu, pemerintah juga telah mencanangkan pembangunan kawasan pelabuhan di Pulau Bungkutoko yang menjadi bagian pengembangan Kota Kendari dengan dibangunnya Pelabuhan Bangkutoko (Kendari New Port) seluas 66 hektar.

Kawasan pelabuhan ini merupakan pindahan dari pelabuhan lama di kawasan Kota Lama.

Pelabuhan Bungkutoko diproyeksikan menjadi pintu masuk bagi komoditi dari dan ke luar Kota Kendari maupun Provinsi Sulawesi Tenggara dengan adanya rencana pembangunan kawasan industri penunjang seluas 26 hektar.

Di area pelabuhan juga akan dibangun terminal antar-moda (20 hektar), terminal multipurpose (32 hektar), terminal penumpang (23 hektar), dan tracking mangrove (24 hektar).

Selain mendukung aksesibilitas pelabuhan baru, Jembatan Teluk Kendari juga akan meningkatkan konektivitas jalan nasional dan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) Kota Kendari.

Berdasarkan road map, panjang pembangunan jalan lingkar luar sekitar 40 kilometer yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe.

Pembangunan Jembatan Teluk Kendari dikerjakan oleh konsorsium kontraktor PT PP (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero) dengan biaya APBN sebesar Rp 800 miliar melalui skema kontrak tahun jamak (MYC) 2015-202. (B)

Laporan: Riswan
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan