Bupati Kolaka: Pasar Mangolo Pasti akan ‘Hidup’, Tapi

  • Bagikan
Bupati Kolaka, Ahmad Safei. (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)
Bupati Kolaka, Ahmad Safei. (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KOLAKA – Bupati Kolaka, Ahmad Safei buka suara terkait menanggapi sunyinya Pasar Mangolo pascadiresmikan Februari 2019. Menurutnya, belum adanya aktivitas di pasar hingga saat ini merupakan hal wajar yang terjadi pada sarana prasarana baru dibuka penggunaannya.

“(Belum berfungsingnya Pasar Mangolo) itu kan bagian dari dinamika. Pasar kalau baru dibuka pasti begitu, ada dinamikanya, tidak bisa langsung ramai. Jadi pasti ada dinamikanya dan berproses,” ujar Ahmad Safei, Kamis (16/5/2019).

Pasar Mangolo berdiri di Kelurahan Mangolo, Kecamatan Latambaga memiliki 248 lods, terdiri dari 128 lods tertutup dan 120 lods terbuka. Semua lods diisi oleh pedagang. Pada awal diresmikan 28 Februari lalu, kondisi pasar sempat ramai. Apalagi peresmiannya bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kolaka yang dipusatkan di sana. Namun, usai acara itu, Pasar Mangolo perlahan-lahan ditinggalkan penghuninya. Hingga kini, nyaris tidak ada lagi transaksi jual beli. Lods-lods pun tertutup rapi.

Ahmad Safei mengakui, faktor utama penyebab tidak adanya aktivitas seperti saat ini karena para pedagang yang menghuni lods pasar tidak lagi aktif menjual. Meski demikian, dia optimis Pasar Mangolo pasti ramai seiring waktu.

“Ini bukan persoalan sepinya sebenarnya, tapi memang berpulang pedagangnya sebenarnya, dan dinamikanya sudah seperti itu karena dimana-mana pasar kalau baru dibuka awalnya begitu. Tapi pada akhirnya nanti tetap ramai karena menjadi rebutan,” ucapnya.

Di kawasan bangunan pasar semi modern itu juga terdapat terminal angkutan Kolaka-Kolaka Utara. Tetapi hingga ini terminal tidak berfungsi maksimal. Penyebabnya, para sopir lebih nyaman menggunakan terminal bayangan di dalam kota.

Terkait hal ini, bupati berjanji melakukan evaluasi pengelolaannya. “Saya kira (penggunaan terminal bayangan) itu persoalan lain, tapi tetap kita akan benahi kalau ada persoalan seperti itu. Termasuk para pedagang setelah enam bulan masa kontraknya kita evaluasi, karena daftar tunggu (calon pedagang) juga banyak sekali,” katanya.

Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kolaka, Parmin Dasir mengakui sepinya aktivitas di Terminal Mangolo karena penggunaan terminal bayangan. Ia meminta Dinas Perhubungan memberikan efek jera kepada para sopir bandel.

“Saya pikir ada Dinas Perhubungan yang membidangi masalah itu. Kalau penggunaan terminal bayangan, Dishub harus tegas menertibkan itu,” ucap Parmin.

(Baca: Masalah Pasar Mangolo, DPRD Kolaka Segera Panggil Tiga Pihak)

Laporan: Zulfikar
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan