SULTRAKINI.COM: BUTON UTARA – Budidaya rumput laut di Kabupaten Buton Utara (Butur) menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Sebagian besar penduduk pesisir mengandalkan budidaya rumput laut sebagai mata pencaharian utama. Namun, tantangan dalam produksi dan peran perempuan dalam industri ini membutuhkan inovasi.
Tim dosen dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Halu Oleo (LPPM-UHO), yang dipimpin oleh Prof. Ma’ruf Kasim (FPIK-UHO), berkolaborasi dengan BAPPEDA Butur mengimplementasi inovasi budidaya rumput laut dengan menggunakan metode Horizontal Net (Horinet) bertujuan untuk meningkatkan produksi rumput laut dan memperkuat peran perempuan dalam industri ini.
Hal ini dilakukan karena produksi rumput laut di Butur saat ini terbatas, dan peran perempuan dalam budidaya rumput laut minim. Metode budidaya yang ada juga menghadapi serangan hama, penyakit, dan masalah lainnya yang menghambat produksi.
Tim LPPM-UHO, dengan dukungan dari tenaga penyuluh Kementerian Kelautan dan Perikanan, memberikan pelatihan, pendampingan, dan bimbingan teknis kepada perempuan pembudidaya rumput laut.
Mereka diajarkan cara membuat alat Horinet dan praktik lapangan. Kemudian, 20 unit alat tersebut diserahkan kepada kelompok perempuan pembudidaya rumput laut di Desa Langere, Butur.
Melalui inovasi ini, diharapkan peran perempuan dalam budidaya rumput laut akan ditingkatkan, sehingga produksi rumput laut di Butur dapat meningkat, mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Kegiatan ini juga memiliki aspek sosial yang kuat, dimana pembudidaya yang telah menerima alat akan memberikan pembelajaran kepada yang lainnya, dengan harapan inovasi ini akan lebih mudah diterima oleh masyarakat jika melihat langsung hasilnya.
Kegiatan dimulai pada tanggal 3 September 2023, dengan pelatihan awal di Desa Wandaka, Kecamatan Kulisusu, Butur. Pelatihan berlangsung selama dua hari.
Desa Wandaka, Kecamatan Kulisusu Butur merupakan salah satu lokasi strategis yang banyak melakukan budidaya rumput laut, dengan perempuan juga terlibat sebagai tenaga pembantu.
Program pemberdayaan ini bertujuan untuk meningkatkan peran perempuan dalam budidaya rumput laut, sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan masyarakat Butur.
Proses pemasangan alat Horinet memerlukan perhatian khusus, dan tim akan terus memberikan pendampingan agar alat dapat digunakan secara optimal. Masing-masing kelompok perempuan pembudidaya menerima 20 unit alat untuk digunakan dan memberikan pengalaman kepada yang lainnya.
Ma’ruf berharap bahwa kegiatan ini akan meningkatkan peran perempuan dalam budidaya rumput laut, menghasilkan peningkatan produksi rumput laut, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan keluarga pembudidaya rumput laut di Butur.
Laporan: Shen Keanu