Desa Labengki akan Didatangi Tentara, Tujuannya Bukan Berperang

  • Bagikan
Sambutan personil TNI yang terlibat di TMMD berlokasi di Desa Labengki, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Sultra, Senin (2/4/2018). (Foto: Sulham Tepamba/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE UTARA – Desa Labengki, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara, terpilih sebagai lokasi pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD). Selama 30 hari kedepan, para tentara ini akan membantu masyarakat setempat membangun sarana dan prasarana desa mereka.

Pelaksanaan TMMD di Desa Labengki resmi dibuka 4 April 2018. Selama berada di pulau wisata itu, 150 personil tentara akan membantu perbaikan jalan lingkungan, renovasi sekolah, puskekesmas pembantu, pembangunan masjid, pembuatan tempat sampah, perbaikan sejumlah rumah warga, pengobatan gratis, pelayanan KB, dan penyuluhan.

“Insya Allah dengan hadirnya TMMD di Konut akan menambah semangat Pemda Konut memberikan pelayanan kepada masyarakat, ini program nyata yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat menuju Konasara (Program Pemda),” kata Bupati Konut, Ruksamin melalui sambungan WhatsApp, Senin (2/4/2018).

Kepala Bagian Humas, La Ode Amanuddin mengungkapkan kemanunggalan antara tentara dan masyarakat perlu dijaga. Sebab tentara juga berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Kegiatan TMMD merupakan bukti nyata menjalin hubungan baik dari keduanya.

“Hadirnya TMMD ini bisa membawa perubahan di Desa Labengki yang merupakan salah satu sektor wisata andalan Pemda Konut,” ungkapnya.

Personil TNI telah tiba di kantor Kecamatan Molawe Senin (2/4/2018) petang dengan menggunakan delapan bus. Mereka akan berangkat menuju Desa Labengki pada Selasa, 3 April 2018.

Dilansir dari kitaina.id, Desa Labengki berada di Pulau Labengki, tepatnya sebelah utara Kota Kendari yang merupakan ibu kota Provinsi Sultra. Satu-satunya transportasi ke pulau ini adalah kapal.

Pulau Labengki dikenal dengna gugus karangnya yang besar sehingga menyerupai wisata Raja Ampat. Pulau ini pun dijuluki ‘Raja Ampatnya Sulawesi’. Terdapat dua pulau karang yang dapat ditinggali, itulah yang disebut Pulau Labengki Besar dan Pulau Labengki Kecil. Mayoritas penduduk setempat adalah Suku Bajo dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan.

 

Laporan: Sulham Tepamba

  • Bagikan