Dosen FISIP UHO Buat Kegiatan Trauma Healing Bagi Anak Yatim Piatu Korban Covid-19

  • Bagikan
Tim dosen FISIP UHO foto bersama anak-anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19. Foto: IST.

SULTRAKINI.COM: Tim dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo yang diketuai Dr. H. M. Najib Husain, S.Sos., M.Si kegiatan trauma healing anak yatim dan disabilitas bagi korban Covid-19 di Kabupaten Bombana, Sabtu (29 Oktober 2022).

Kegiatan yang melibatkan sejumlah dosen dan mahasiswa dilakukan dengan dua cara yaitu mendatangi secara langsung rumah pihak keluarga yang terkena dampak dan kegiatan trauma healing yang diadakan di dalam gedung dengan mendatangkan anak atau cucu dari korban Covid-19.

Di lapangan, tim mendatangi rusunawa yang merupakan tempat pasien Covid-19 yang berada di samping RSUD Kabupaten Bombana, terletak di Desa Lantowua Kecamatan Rarowatu Utara. Saat ini Rusunawa dialihfungsikan sebagai kampus Politeknik Bombana.

Sementara kegiatan dalam gedung dihadiri 14 anak, terdiri 13 anak yatim piatu akibat Covid-19 dan  1 disabilitas.

Kegiatan ini dibuka dengan Ice Breaking lalu di lanjutkan dengan penyampaian  oleh Ketua Panitia Dr. H. M. Najib Husain, S.Sos., M.Si dan  tiga dosen pendamping  Rahman Ako, S.Sos., M.AP, Dewi Anggraini, S.Sos, M.Si  dan Iriyani Astuti Arief, S.IP. M.A serta dua mahasiswa.

Pada saat kegiatan anak-anak terdampak tersebut diberikan permainan dan bingkisan berupa alat lukis dan pewarna, kertas gambar, bola, makanan dan snack lainnya.

Menurut Najib, trauma healing dilakukan untuk mengatasi traumatic pada anak-anak korban Covid-19. “Mereka harus diperhatikan secara khusus agar trauma tak berkelanjutan,” katanya.

Jika tidak maka trauma dapat mengganggu perkembangan yang terbawa sampai usia dewasa.

Trauma dapat dalam bentuk fisik dan psikologi menyangkut  pengalaman emosional, menyakitkan, mengejutkan, menegangkan, bahkan terkadang mengamcam jiwa anak.

Dijelaskan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua. Misalnya mengajak anak melakukan kegiatan rutin bersama seperti makan bersama, tidur dan nonton televisi.

Selain itu perlu menjauhkan anak dari hal-hal yang berhubungan dengan trauma seperti kekerasan dan tontonan fisik lainnya.

Najib mengungkapkan, di Bombana terdapat 25 jiwa yang meninggal dunia akibat Covid-19 yang tersebar di berbagai kecamatan dan desa. Sebarannya adalah terdapat 1 jiwa di Desa Lantari Kecamatan Lantari Jaya, 2 jiwa di Desa Aneka Marga, dan 2 jiwa di Desa Marga Jaya Kecamatan Rarowatu Utara, 1 jiwa di Kelurahan Lampopala, 2 jiwa di Kelurahan Doule, 3 jiwa di Kelurahan Kasi Pute, 1 jiwa di Kelurahan Lameroro Kecamatan Rumbia, terdapar juga 1 jiwa di Kelurahan Lauru Kecamatan Rumbia Tengah, 1 jiwa di Kelurahan Lora Kecamatan Mataoleo, 1 Jiwa di Desa Lakomea Kecamatan Rarowatu, 1 jiwa di Desa Toburi Kecamatan Poleang Utara, 1 jiwa di Kecamatan Poleang Timur, 2 jiwa di Kecamatan Poleang, 1 jiwa di Poleang Barat, 2 jiwa di Kecamatan Kabaena Barat, dan 3 jiwa di Kecamatan Kabaena Timur.

Kejadian tersebut dinilai mengakibatkan pihak keluarga mengalami kepanikan dan trauma pada anak atau cucu yang berusia 05 – 16 tahun mendengar kabar duka yang menimpa keluarga. Hal ini yang mendasari kegiatan pengabdian dan penelitian mengenai Trauma Healing yang menimpa pihak keluarga yang ditinggalkan oleh almarhum dan almarhumah yang telah meninggal dunia akibat Covid-19.

Laporan: Shen Keanu

  • Bagikan